Pemerintah di seluruh dunia sibuk memaksimalkan penggunaan transportasi umum. Hal ini bertujuan untuk menurunkan angka mobil di jalanan di berbagai wilayah yang dari hari ke hari semakin menambah macet. Bagusnya transportasi umum tak menurunkan jumlah mobil di jalan, kenapa ya ?
Baca juga: Orang Indonesia Masih Suka Mobil Daripada Transportasi Umum Canggih
Mobil Pribadi Lebih Aman
Di Indonesia, masyarakatnya lebih menyukai menggunakan mobil pribadi dibanding naik angkutan umum. Kebiasaan dan kulture masyarakat di Indonesia lebih suka pergi rame-rame bareng teman atau keluarga. Walau moda transportasi umumnya dibikin keren model apapun, tampaknya tak akan mengalahkan kenyamanan naik mobil pribadi.
Hal ini juga terjadi di kota-kota besar di luar negeri, contohnya Los Angeles, California, Amerika Serikat. Masih banyak masyarakat disana yang memilih mengendarai mobil daripada menggunakan transportasi umum. Bahkan di sebuah kawasan elit di Los Angeles keberadaan mobil mewah sangat mudah dijumpai berseliweran di jalan.
Akibatnya, tentu menyebabkan kemacetan seperti yang terjadi di Jakarta. Banyak orang harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk terjebak dalam macet. Tapi bagi yang sudah terbiasa pasti tidak menganggap ini menjadi masalah, tapi tetap saja sangat tidak menyenangkan.
Lalu mengapa masih banyak masyarakat yang membeli mobil? Laporan yang dibuat oleh Institut Transportasi di University of California menunjukkan, masyarakat di Los Angeles lebih memilih menggunakan mobil pribadi daripada transportasi umum karena lebih aman sekaligus nyaman. Bahkan hal ini juga dirasakan bagi pemilik mobil yang berpenghasilan rendah.
Artinya transportasi umum disana masih rawan akan kejahatan, seperti pencopetan, pelecehan atau tindak kriminal lain. Dari 18,8 juta jumlah penduduk California, 77 persennya mengaku jarang menggunakan transportasi umum.
Banyak yang mengatakan kalau jumlah mobil akan berkurang kalau produksinya dihentikan, tapi tentu berdampak pada jumlah pengangguran yang akan meningkat.