Enggak Indonesia kalo enggak unik ! Hal berikut ini mungkin gak akan bisa ditemui di negara manapun diluar sono. Seorang ibu-ibu atau akrab dipanggil emak-emak ‘zaman now’ yang nekat naik motor berpedoman ‘angger mlaku’. Lampu sein nyala kemana beloknya kemana. Weleh..weleh…Inilah alasan mengapa emak-emak ‘selalu’ salah nyalakan sein, harap waspada jika bertemu dijalan !
Baca juga: Power Of Emak Maning, Terencana Tapi Diluar Dugaan !
Wanita Gampang Panik
Kejadian yang paling sering ditemukan emak-emak saat di jalan yaitu menyalakan lampu sein yang salah. Dari seharusnya mau belok kanan malah menyalakan sein sebelah kiri atau sebaliknya. Tentu hal ini sangat membahayakan diri serta orang lain. Lha memangnya ada yang salah dengan emak-emak ini?
Setiap orang, baik pria maupun wanita memiliki karakter yang berbeda-beda. Kalau pria lebih cenderung main logika, ini beda dengan wanita yang selalu menggunakan perasaan. Begitu pun saat mengendarai kendaraan. Di jalan bertemu dengan beragam kendaraan dan beragam karakter pengendara.
Nah, kalau kebetulan dia diklaksonin sama pengendara lain yang tidak sabaran maka paniklah dia. Saat merasa diintimidasi inilah, maka akan muncul tiga kemungkinan yaitu diam saja, bertindak sembrono atau langsung balik marah-marah. Mau ngegas malah ngerem, mau ngerem malah ngegas, Yah, itulah wanita !
Sementara mengenai salah memberi tanda dengan lampu sein kebanyakan sih karena lupa. Alasan lain karena memang enggak ngerti fungsi dari lampu sein itu sendiri. Terakhir karena sedang panik atau buru-buru jadinya bingung. Kembali lagi, mengendarai motor harus mempunyai skill, pengetahuan, pengalaman, perasaan juga mental. Nah, kolaborasi ini yang tidak dimiliki emak-emak kita.
Mengingat jenis motor yang digunakan emak-emak ini kebanyakan motor matik. Jadi ada kemungkinan emak-emak bingung melihat tanda sein yang menyala di dasbor motor maklum enggak paham masalah begituan. Akibatnya malah yakin kalau sudah menyalakan sein dengan benar, padahal sebenarnya tidak.
Emang sih, bisa dilihat kalau kemampuan mengendarai motor untuk emak-emak masih rendah ‘sukur mlaku pokoke’.
Terlepas akan hal itu, kalau sudah berurusan dengan emak-emak lebih baik mengalah kalo ketemu dijalan daripada berabe urusannya. Sepertinya ‘the Power of Emak-emak’ masih kuat ya…