Baru-baru ini Vietnam menetapkan aturan baru terkait impor kendaraan. Yup, yang diimpor Vietnam tak hanya mobil tapi juga kendaraan berat seperti truk. Vietnam terapkan aturan baru mengenai impor kendaraan, produsen Indonesia ketar-ketir, lha njur piye ?
Baca juga: Toyota Siap Ekspor Mobil Ke Australia, Bagaimana Pemerintah ?
Vietnam Perketat Impor Kendaraan
Vietnam memberlakukan regulasi baru tentang kebijakan impor kendaraan yang tertuang dalam “Dekrit 116′. Dalam aturan baru itu menyebutkan jika semua kendaraan impor yang masuk ke Vietnam akan dilakukan pemeriksaan satu per satu. Pemeriksaan itu meliputi tes standar keamanan dan uji emisi.
Hal ini memang belum pernah dilakukan. Sebelumnya, hanya saat pengiriman pertama saja yang diperiksa. Pemerintah Vietnam menganggap hal itu perlu dilakukan semata-mata sebagai bentuk proteksi konsumen disana.
Selain itu juga diterapkan aturan bahwa semua model harus mendapatkan sertifikat VTA (Vihicle Type Approval) yang dikeluarkan oleh otoritas negara pengekspor. Sertifikat ini adalah sebagai bukti bahwa kendaran tersebut sudah memenuhi standar di suatu negara yang aturannya dikeluarkan oleh otoritas domestik negara pengimpor.
Regulasi ini dibuat setelah dihapuskan tarif importasi produk otomotif di negara ASEAN. Menurut kamar dagang dan industri Jepang yang berada di Vietnam mengatakan jika satu tes emisi saja membutuhkan waktu sekitar 2 bulan dan menghabiskan dana kurang lebih US$ 10.000. Itu untuk satu tahapan tes yang harus dilalui, belum untuk tes-tes yang lain. Wah, bisa dibayangkan berapa lama waktu dan biaya yang harus terbuang. Namun itu sudah menjadi hak Vietnam tentunya untuk melindungi masyarakatnya.
Produsen Kena Imbasnya
Adalah Toyota, Honda, Suzuki dan Hino yang ditengarai kena imbas dari aturan yang dibuat pemerintah Vietnam ini.
Akibatnya, keempat produsen tersebut tak dapat mengirim 9.337 unit ke Vietnam. Toyota selama ini mengirim ribuan unit Fortuner ke Vietnam, rata-rata bisa mengirim 1.000 unit perbulan. Suzuki mengandalkan Ertiga dan APV untuk diekspor ke negara tersebut, biasanya terkirim 150-200 unit.
Produsen kendaraan berharap ada tindakan untuk bisa mengamankan ekspor ke Vietnam dari pemerintah. Dan untuk saat ini mereka menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepada pemerintah Indonesia.
cocok d terapkan tuh d indo, klau bisa lebih ketat dri itu, tujuanny:
1. menekan pnjualan kendraan khususny motor/ kendraan pribadi
2. mengurangi ketergantung import
3. dengan biasa pemeriksaan dan dll yg bkal melonjak tinggi, d harapkan pra prabrikan akan lebih memilih untuk membuat pbarikny atau memproduksi langsung produkny d negra tujuan ekspor tsb
4. untuk mencegah produk yg kualitasny d bawah standar tpi hargany muahalll
5. untuk mengantisipasi barang/produk import illegal,..
tpi, pabrikan jepang sangat berpengaruh terhdap indo ini, apa iya pemerintah berani mengambil langkah tsb untuk menekan/mengurangi pnjualan motor/mobil pribadi??