Menarik ketika membandingkan dua varian dari satu pabrikan yang sama kubikasi setara dan generasi yang jauh berbeda serta dari genre yang berbeda. Adalah produk yang populer pada tahun 1996 yaitu Honda Hornet 250. Akan kita bandingkan dengan varian terbaru dikelas 250cc yaitu CBR250RR yang diluncurkan pada tahun 2016 atau jika dihitung perbedaan “usia” 20 tahun. Bisa dibilang ini adalah komparasi dua dekade Honda Hornet 4 silinder dan CBR250RR 2 silinder.
Perbandingan ini memang bukan untuk melihat varian dalam satu kelas namun membandingkan motor “harian” dengan jumlah silinder 4 dengan motor sirkuit dengan jumlah silinder 2… jadi jika tidak ‘apple to apple’ karena ini memang sepeda motor.. bukan apel 😀
Satu lagi jika Kawasaki buat 4 silinder.. Honda harusnya lebih siap lagi dong 😀

Dua Varian Fenomenal
Honda Hornet dan CBR merupakan dua varian yang memberikan gebrakan di eranya masing-masing. Hornet menjadi perhatian utama sejak kemunculannya tahun 1996. Hornetlah yang mengubah sejarah motor 250cc dengan bodinya yang khas dan performa tinggi dimasanya. Bahkan ada yang berfikir itu sebagai motor 250cc namun lebih dari itu… apa daya tariknya?
Red Line 18ribu rpm
Yang paling menarik adalah body Hornet 250 yang gambot namun tetap berekesan glamor sesuai dengan nama Hornet (semacam lebah). Bukan hanya tampilannya yang garang namun juga unggul dalam performa. Red line bisa digeber hingga putaran tinggi yaitu dikisaran 16000 rpm – 18000 rpm (untuk CBR 250RR sekarang di kisaran 14000 rpm). Sedangkan CBR250RR versi 90-an bisa teriak hingga 19000 rpm. Ban belakang berukuran besar dengan tujuan imbangi kekuatan dan stabilitas yang belum pernah ada sebelumnya dari motor 250cc. Suara mesin melengking tinggi yang khas juga merupakan salah satu alasan kenapa sepeda motor ini populer.
Perbandingan / Komparasi Honda Hornet 4 silinder dengan CBR250RR 2 silinder | ||
Honda Hornet 250 4 silinder | CBR250RR 2 silinder | |
Mesin | 4 stroke-DOHC 4 valve, parallel 4 Cylinder | 4-Stroke, 8-Valve, Parallel 2 Cylinder |
Kubikasi | 249cc | 249,7 cc |
Power | 29.4 kW (40 PS)@ 13,000 rpm | 28,5 kW (38,7 PS) @ 12.500 rpm |
Torsi | 23.5 Nm (2.4 kgf · m)@ 11,000 rpm | 23,3 Nm (2,4 kgf.m) @ 11.000 rpm |
Bore × Stroke | 48.5 mm x 33.8 mm | 62,0 x 41,4 mm |
Rasio Kompresi | 11.5: 1 | 11.5: 1 |
Berat | 149 kg | 168 kg (ABS), 165 kg (STD) |
Tangki | 16 liter | 14,5 liter |

bicara spek d brosur sih performany 11-12,…. nmun begitu d bandingkan d atas lintasan, performa cb hornet250 mc31 itu ibarat tuyul VS pocong(cbr250RR a.k.a Rembes Rembes klau kta fby),… bisa d bayangin lh gimna hasilny ny klau tuyul(hornet250) VS pocong(cbr250rr lokal) d adu lomba lari, pasti yg empunya warung ini yg menang,….??
wong “ghost rider” geh yg punya warung,….
regone yo kacek… nek arep dipadakke yo wani piro ? Dulu mesin memang pure performa..sekarang yo nek larang2 hora payu…
Hornet lbh macho
4 slinder cm 250cc, mesti tarikan awalnya agak lemot.