Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menghadiri acara pembukaan proyek rel di Jawa Barat pada bulan Januari 2016. Pembangunan konstruksi masih dalam tahap pengerjaan.
Pengerjaan konstruksi disiapkan untuk proyek rel berkecepatan tinggi milik Indonesia di bulan ini, ketika pencatatan administrasi oleh Presiden Joko Widodo memulai pengukuran lahan untuk menyesuaikan kondisi China untuk pendanaan.
Jalur rel sepanjang 140 km akan menghubungkan antara ibukota dengan kota Bandung di Provinsi Jawa Barat dalam waktu 45 menit. Kerjasama antara Indonesia dengan China akan membangun dan mengatur jalannya proyek.
Rencana pemerintah Jakarta adalah meminjam dana untuk biaya pengerjaan proyek—lebih dari 5 miliar US Dollar—dari China Development Bank, namun pemerintah masih harus membutuhkan lahan untuk konstruksi monorel, prosesnya yang mengalami penundaan yang begitu lama. Meski upacara pembukaan resmi proyek ini dilangsungkan Januari 2016 lalu, persiapan lahan yang terbatas selesai pengerjaannya.
Pemerintah menyatakan bahwa mereka sudah mempunyai rencana untuk penyelesaian akuisisi lahan. Meski adanya penundaan dan tambahan biaya meningkatkan pajak sebesar 17 persen dari semula perkiraan 5.1 sampai 6 miliar US Dollar.
Pemerintah Jakarta sedang melakukan perencanaan untuk mendapatkan lahan untuk dijadikan terminal monorel di Bandung. Jokowi bertemu dengan Gubernur Jawa Barat dan lainnya pada tanggal 2 Mei membahas hal pembangunan terminal.
Negosiasi tersebut juga mengusahakan pihak operator monorel untuk mendapatkan tanah yang dimiliki militer untuk pembangunan terminal monorel untuk Jakarta, yang dekat dengan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.
Jokowi berharap dapat mencapai persetujuan pendanaan dengan Beijing’s Belt and Road Forum for International Cooperation minggu ini dan esoknya, dan dia akan menghadiri acara tersebut. Negara juga merencanakan pendatanganan kontrak hari Senin, sesuai yang dikatakan oleh Thomas Lembong, pembicara Investment Coordinating Board Indonesia dan mantan Menteri Perdagangan.
Pemerintah Beijing memperkirakan untuk memulai pendanaan sebanyak 1 miliar US Dollar. Dengan dana tersebut, pemerintah Jakarta dapat memulai pembangunan monorel bawah tanah di bulan Mei, tetapi target penyelesaian pada tahun 2019 akan menjadi perjuangan yang sulit.
Kedua negara tersebut terlibat cekcok tahun lalu tentang adanya kapal penangkap ikan milik Cina masuk di zona ekonomi eksklusif Indonesia—bagian dari Laut Cina Selatan yang mana pemerintah Beijing menyebutnya sebagai tempat memancing tradisional. Tak lama, masalah ini mulai pergi dengan sendirinya dan Cina berinvestasi dengan pemerintah Jakarta.
RiderTua.com - Chery mungkin menjadi salah satu merek mobil asal Negeri Tirai Bambu yang sempat diremehkan ketika pertama kali hadir…
RiderTua.com - Suzuki telah mencatatkan hasil penjualan mobil yang cukup bagus selama bulan Maret 2024 di Indonesia. Tercatat ada kenaikan…
RiderTua.com - Toyota kini memiliki sejumlah mobil listrik yang dijualnya di pasar global. Salah satunya bZ4X yang menjadi andalannya di…
RiderTua.com - Mobil hybrid Toyota di Indonesia kini cukup banyak modelnya dan dijual dalam harga yang bervariasi pula. Kebanyakan modelnya…
RiderTua.com - Meski berada di posisi ke-5 dalam timesheet pada latihan hari Jumat di Jerez, Jorge Martin merasa dirinya jauh…
RiderTua.com - Penjualan mobil Chery selama beberapa bulan terakhir di Indonesia masih cukup bagus. Terlebih bagi mobil listrik terbarunya, Omoda…
Leave a Comment