Bukan guyonan ini serius loh…sebenarnya jika dilihat dari sisi sosial, fenomena maraknya Begal ini tak lebih adalah kuatnya pengaruh kelompok pelaku kejahatan di tempat tertentu…RT yakin jika “grup” itu punya teritori atau wilayah masing – masing dan yakin pula bahwa “kelompok” begal itu tidak akan berani beraksi di sekitar kota tempat RT tinggal… kenapa?…kerena di kota RT ini  ada “penguasa” begalnya sendiri…
Dan aparat adalah mustahil kalau tidak tahu hal ini….. “intelejen”….
Kalau sekedar main kejar-kejaran pasti lebih licin penjahatnya… nah dengan pendekatan yang di pegang “penthol”an nya gak mungkin anak buahnya berani operasi sendiri…???
Di tempat RT ada seorang yang disegani oleh para pelaku kejahatan..dia seorang yang terpandang di tempat RT..anak seorang Kiai dan sering dipanggil “Gus”..
Bahkan kepala begal, rampok dan pencuri saja gak berani macam-macam sama dia ..dan gak berani “nyatronin” daerah tempat RT sekarang..dimana dulu terkenal rawan… memang Gus tadi bukan orang sembarangan(sering aparat minta bantuan dia)… ditempat RT Polisi tidak ditakuti oleh penjahat… justru takutnya sama yang bersorban… itulah faktanya…
Kembali ke tema diatas artinya jika ada aparat yang bisa pegang daerah situ dan bisa punya “power” buat pegang pentholannya yakin daerah situ akan aman…bukan berarti aparat dengan senjata lengkap yang akan ditakuti… tapi aparat yang “ngerti” caranya menguasai…
Kalau mau aman dengan cara persenjataan yah kerahkan saja Kopassus … pasti pada keder para penjahatnya…
Atau setiap anak kecil dipersenjatai ginian…hajar blehhhh…………
tugel tangane…
Yang asik dari Vario 150:
http://ardiantoyugo.com/2015/02/27/hal-yang-asik-dari-honda-vario-techno-150/
Ora tedhas…Pisau yang buat tugel sudah dirampas sama begalnya… kayak polisi yang dibegal pistolnya… 🙂
wes to colok matane… mesti kapoke…
https://terongist.wordpress.com/2015/02/27/setelah-identitas-begal-bakar-terungkap-polisi-jangan-main-hakim-sendiri-serahkan-pada-warga-3pelaku-sisanya/
matane sopo 🙂
pak erte,,, pake sorban?
bisa jadi
intel sebetulnya tau…
cuma banyak kepentingannya te,
maklumlah segala fasilitas dari negara selalu dibilang gak cukup…
disitulah kadang saya suka merasa sedih….
sama..sedihnya.. 🙂
Polisine ra wani…ndak kelong duit e. Iku kan y iso nggo samben golek tambahan.
ya kalau tahu si anu jadi pentolan anu ya laporin aja k polisi. klo diem aja berarti menyetujui…