Sistim lalu lintas yang efisien adalah salah satu komponen yang paling penting dari infrastruktur perkotaan. Untuk itu studi tentang arus lalu lintas sangat diperlukan untuk merancang jalanan yang lebih baik, sistem jalan raya, jalur sepeda, trotoar, dan kebutuhan lainnya dalam kota nan sibuk…
Kota dewasa ini merupakan rumah bagi 50 persen dari populasi manusia di dunia dan jumlah ini bertumbuh di tahun-tahun mendatang.. Merancang infrastruktur yang lebih baik adalah sebuah tantangan dan penggunaan untuk kepentingan lain seperti penelusuran tentang para pemakai /penggunaan jalan .
Data tentang Lalu lintas ini diperoleh dengan menggunakan tekanan atau sensor magnetik, yang bekerja untuk objek yang lebih besar seperti mobil atau truk. Namun, sinyal dari pejalan kaki dan pengendara sepeda yang terlalu lemah untuk diambil, untuk itulah sebuah perusahaan Spanyol Libelium kini merancang dan memberikan solusinya…Perusahaan ini akan menggunakan sinyal bluetooth yang unik yang dihasilkan dari ponsel pejalan kaki dan atau pengendara sepeda untuk melacak data-nya….weleh…
Platform Pendeteksian yang diusulkan adalah perangkat Bluetooth di jalanan tertentu atau jalanan yang memiliki kemampuan untuk membedakan pula hands-free car kit dari ponsel pejalan kaki. Data ini kemudian ditransfer oleh multi-hop ZigBee radio,Via gateway internet, ke server……….Kemudian lalu lintas bisa diukur, kemudian dapat dijadikan sebuah analisis untuk mengatasi kemacetan, lalu lintas atau bagi pejalan kaki..
Teknologi ini menggunakan Expansion Radio Board for Waspmote, yang bisa membedakan dua jenis gelombang yang akan terhubung pada saat yang sama sinyal Bluetooth digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi perangkat terdekat dan sinyal ZigBee mengirimkan informasi ini.. sinyal Bluetooth memungkinkan hingga 250 perangkat yang akan dipindai.
Teknologi yang diusulkan itu tidak hanya akan membantu dalam merancang jalan raya yang lebih baik, tetapi juga akan membantu dalam memberikan laporan yang akurat baik tentang daerah mana yang paling ramai untuk berjalan kaki atau bersepeda. Informasi tersebut juga penting untuk merancang struktur seperti jembatan penyeberangan, yang banyak dibutuhkan kota besar . informasi ini juga dapat dimasukkan ke dalam peta untuk memberikan orang rute yang gak terlalu ramai sebagai pilihan akhirnya, tujuan dari teknologi ini adalah untuk memudahkan bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda motor dengan demikian keteraturan adalah tujuan akhirnya… bayangkan dengan bertambahnya populasi jika tidak diatur dengan cermat…dan kemacetan mengumpul disatu titik ..bisa stagnan aliran arus lalu lintasnya waktu banyak terbuang dijalan… dan jawabannya adalah penggunaan teknologi
boros batere 😀
wifi kayane cocok juga 😀
http://pertamax7.wordpress.com/2012/09/22/yamaha-jupiter-z1-jarang-terlihat-di-jogja-dan-wonogiri-tanya-kenapa/
makane beli battery original 🙂 dan kapasitasnya gede… (akki) 😆
waipi aja pak
tentunya ada plus minusnya dan disesuaikan dengan teknologi yg support system disana 🙂 imho
kalu diaplikasikan dimari, bisa gak buat nertibkan angkot ya…?
Inovasi tiada henti 😀
Nitip rt
http://abdulapip.wordpress.com/2012/09/22/1fd-untuk-new-jupiter-mx-injeksi-kah/
Jangan ah ntar perangkatnya banyak yang ‘diambil’
https://pangben.wordpress.com/2012/09/22/oh-cbr-500-kehadiranmu-ku-tunggu/
Wkwkwkwk….dah apal…kebiasaan di kita 😆
wow..(sambil guling2…) kalo teknologi seperti ini diaplikasikan dinegara kita.
ngimpi meneh yo…
http://wawwiwiwaw.blogspot.com/2012/05/cara-kerja-injektor-tester.html
sip ajib gigi biru pake OS nya robot ijo klop dah. . 😀
Like this 🙂
sudah ada blutut, wifi, gps. alat tsb jelas bisa unt menunjukkan keberadaan kita, seberapa cepat kita bergerak bahkan mungkin kearah mana kita bergerak. cuma kita2 gak tau cara memanfaatkan device tsb.
#sulitnya mencari orang jenius & kreatif disini
Ada bro..kurang diberdayakan saja…kemampuan sdm kita ada…
sip….sip…… Tp aq ra mudeng blas fungsinya, soale kalo cuma untuk deteksi populasi komunitas tertentu kan bisa pake visual manual dalam waktu tertentu, galatnya juga tak akan besar.
kalo pake visual ya unt mengetahui populasi harus kita hitung manual juga khan bro. mesinnya gimana ngasih informasi kalo unt menghitung populasi aja ga bisa.
kalo blutut or gps or wifi may be, khan terdetek langsung berapa populasinya, kamana arahnya, dll. dan itu bisa dijadikan dasar unt action selanjutnya.
cmiiw yo brooo.
Hemmm…
Cara kerjanya sudah sering di contohkan di GPS berbayar
untuk di Eropa (CMIIW). Di Indonesia sulit kayaknya. Pingin
gak macet, tapi beli GPS gak mau, apalagi berbayar. Apalagi
smartphone, dan bla…bla…bla…
di sini pake sensor asap aja mbah coz knalpot angkotnya gila2an ngebul asepnya