Seperti dilansir Crash.net masalah tim Movistar berkutat pada daya tahan ban belakang,
“Kami selalu menderita dengan ban belakang dan kami menduga ada hubungannya dengan ban belakang. Bagi saya masalahnya adalah jika kita bisa turun trek dengan ban lebih lembut, kita bisa melaju lebih cepat. Tapi sayang saya kehilangan sebagian dari ban(aus), terkelupas (chunking), karena suhu bannya terlalu tinggi. Dan setelah itu memakai kompon ban yang sedikit lebih keras (Spek Austria). Memang ban akan kuat hingga akhir balapan tapi hasilnya lebih lambat.. Jadi kita harus banyak melakukan perbaikan terutama sehubungan dengan daya cengkram ban belakang. ” Kata pria berumur 39 tahun itu.
“Bagi saya, kami ( Movistar) banyak berbicara tentang chassis, kami banyak berbicara tentang elektronik dan segalanya, tapi sangat tergantung dari ban, karena terkadang jika kita mengganti ban akan mengubah semua perasaan (terhadap motor). Sangat mirip dengan tahun lalu dan seperti ini juga sangat sulit untuk mengembangkan motornya, karena terkadang masalah itu muncul dan setelah dua jam lenyap.”
Sebagai tim pabrikan Rossi dan Vinales memang banyak menguji hal baru. Namun yang menjadi fokus adalah akselerasi melalui perbaikan dengan elektronik, area dimana Rossi merasa Yamaha tertinggal sejak perangkat lunak diseragamkan pada 2016. Dan Rossi banyak berbicara dengan semua insinyur Jepang dan mencoba memberikan semua masukan buat tim di markas Iwata.
Dari dua sesi uji coba Sepang dan Buriram Rossi menilai Honda adalah yang paling konsisten terutama Marc Marquez.
“Saya pikir, dari yang saya pahami, satu-satunya pabrikan yang kompetitif di kedua trek (Malaysia dan Thailand) adalah Honda, terutama dengan Marquez dan juga Dani serta Crutchlow. Ducati cepat di Sepang dengan Lorenzo namun kini harus berusaha keras di Thailand, jadi kita harus menunggu Qatar untuk melihat apa yang terjadi.”
RiderTua.com - Jorge Martin selalu menegaskan bahwa dirinya pasti akan meninggalkan tim Pramac pada akhir 2024 baik untuk pindah ke…
RiderTua.com - Setelah pensiun dari MotoGP, Jorge Lorenzo selalu mengamati dan menganalisa peristiwa di Kejuaraan Dunia MotoGP. Mantan rider asal…
RiderTua.com - Rookie Pedro Acosta bersiap melakoni balapan GP Prancis di Le Mans sebagai peringkat 4 di klasemen MotoGP. "Kami…
RiderTua.com - Setelah memenangkan gelar dunia Moto2, Pecco Bagnaia naik ke MotoGP pada 2019 saat berusia 22 tahun. Rider Italia itu…
RiderTua.com - Mungkinkah Pecco Bagnaia dan Marc Marquez menjadi duo pabrikan Ducati 2025?Marquez termasuk di antara 3 kandidat utama untuk…
RiderTua.com - Suzuki Ertiga Hybrid menjadi satu dari tiga mobil hybrid yang dijualnya di Indonesia. Penjualannya cukup bagus, meski belum…
Leave a Comment