Kenapa Supra X 125 bisa jadi raja bebek…???

Honda Supra X125 PGM-FI di luncurkan AHM tahun 2005  sebagai bebek Injeksi pertama di Indonesia dan menggantikan saudara tuanya sang Karisma…dan sampai saat ini sudah mengalami berbagai macan perubahan /facelift…

Lalu kenapa Supra X 125 bisa menjadi Raja bebek ..karena dari awal yang pakai nama supra tuh larisss manis…dulu (gen supra ) pernah bermasalah saat pakai manual cluth gak payuu … 🙂  Berikut point2 nya:

1.Memakai nama SUPRA…. _{( kalau supri  bagaimana)}
Nama supra mempunyai nilai “magis” tersendiri..supra=super … emang supra berkaitan dengan hal2 yang terkenal dan hebat: supranatural,supramie

2.Injeksi….
Injeksi identik dengan teknologi maju..gak jyadul..apalagi ada penambahan fitur fuel meter digital.lagi nih CECS (Crankcase Emission Control System),ADS (Auto Decompression System),SASS (Secondary Air Suplay System),TSS (Throtle switch system),EPBS (External Primary Brake System),Molybdenum Piston,Roller rocker arm,Crank case offset,wiss bingung

3. Desain yang padat tidak cungkring
Dengan tampilan ini terlihat mantab,ada bagasinya lagi 🙂 model yang orang kebanyakan bilang “Ibu2” tapi justru itu yang bikin laku…

4.RDB
Rem cakram belakang emang mendongkrak tampilan..dari awal bebek lain gak ada yang ngikutin padahal ini point yang paling dominan loh… kelihatan secara langsung dan dongkrak tampilan…

5.Elegan
Bukan racy… memang motor kalem kok secara tampilan 🙂 lagian bagi yang senang gaul ada versi sportynya (walau cuma tulisan R )

6.User friendly
Walau agak berat(anteb) justru disitu letak kestabilan saat dipacu,dan tanpa kopling 🙂

7.Pria Wanita Tua Muda cocok…
Desain yang natural dimana produsen sekarang cenderung memproduksi bebek super… sehingga segmen supra  jadi lebih luas dibanding kompetitornya… bukan anak muda saja

8.Handling nyaman suspensi empuk..
Jok Empuk & Lebar jadi betah buat berlama2 dijalan…

9.Spare part banyak
Kalau dibengkel tanya pasti ada entah yang KW berapa 🙂 (ditempatku loh)

10. merknya Honda
Salah satu merk pabrikan motor besar… kalau yang produksi home industri pasti gak laku 🙂