RiderTua MotoGP – Marc Marquez mendominasi di kelas MotoGP selama beberapa tahun dengan Honda-nya. Namun pembalap asal Spanyol itu, lebih dari satu kali mencoba menutupi kekurangan motor-nya. Honda RC213V faktanya tidak selalu sempurna hal ini diperkuat dengan hasil yang diraih oleh pembalap Honda lainnya, Cal Crutchlow dan Dani Pedrosa. Honda Juara Dunia Karena Faktor Marquez, Bukan Motornya..
Pada musim balap 2017, misalnya, Honda sangat lambat, jauh dari Yamaha dan Ducati. Namun kenyataannya diparuh pertama musim tim Jepang telah diselamatkan oleh Marc Marquez. Dia telah berhasil menjaga performa dirinya dalam pertarungan untuk gelar. Kemudian Honda alami perbaikan di paruh kedua musim. Dan berkat keteguhan performa pembalap Spanyol itu kemudian membawa pulang gelar dunia.
Honda Juara Dunia Karena Faktor Marquez, Bukan Motornya
Seperti dilansir motorsport-total.com(05/01/19) Alberto Puig, bos tim Honda berujar. “Hanya karena seorang pembalap yang memenangkan balapan bukan berarti dia mengendarai motor yang bagus. Kadang-kadang pembalap harus menemukan bagian yang hilang dari motornya dan Marc selalu berhasil melakukannya dengan kecepatan tinggi “.
Puig melanjutkan bahwa ada saat di mana sejujurnya Honda tidak pantas menjadi juara dunia seperti yang pantas diterimanya. Tetapi Marc berhasil bertahan di situasi sulit itu tanpa pernah mengeluh. Dia adalah anak laki-laki normal, dia adalah superstar. Marc hanya berfokus pada pekerjaan, cocok dengan setiap situasi. Ketika momen kritis tiba, dia tidak pernah berubah.
Tumben HRC biasanya klaim motor paling sempurna, mesin paling hebat, kemaren nyindir lorenzo buat ngetest RC213V karena doi terlalu mendewakan ducati.
Sekarang muji2 motor Ducati, muji2 marquez.
Sudahlah HRC ngak usah kebanyakan akting, Akui saja RC213V mesin V4 90° lebih superior dari mesin L4 apalagi 4inline.