RiderTua MotoGP – Dibalik layar ternyata bursa dan transfer pembalap begitu dinamis, rumit namun menarik untuk dicermati. Bahkan ada komentar di blog yang seolah menyangsikan berita yang disajikan RT ” Kemarin katanya Lorenzo ke Suzuki, berubah Yamaha kini Honda, Hoax nih “. Faktanya memang Lorenzo sempat samperin Suzuki, Yamaha dan juga Honda. Semua pabrikan itu sudah didatangi. Pastinya bukan Lorenzo sendiri dong karena dia punya manajer pribadi.. Namun yang jelas jika terlambat sedikit Jorge Lorenzo disambar Yamaha dan Honda gigit jari !
Ternyata Jorge Lorenzo menunggu hingga seri Le Mans dimana Ducati membuat keputusan tentang pembaruannya. Melalui wakilnya, Albert Valera, mencari tim mana yang mungkin dan ini sudah dilakukan sebelum seri Prancis, mereka memulai kontak dengan Suzuki, Honda, dan Yamaha untuk mempelajari kemungkinan kepindahan bagi Jorge jika Ducati tidak tertarik dengan dia.
Tabungan 25 juta Euro yang dikumpulkan Jorge Lorenzo selama membalap di Ducati lebih dari cukup untuk menurunkan klaim ekonominya. Dimana ini dibutuhkan untuk memastikan sepeda motor yang kompetitif pada 2019 ( pembalap butuh modal).
Di Ducati, semua keputusan akan ditentukan oleh Gigi Dall’Igna, Davide Tardozzi dan Paolo Cibatti. Dimana sepertinya mereka menunda perpanjangan kontrak rider Spanyol akibat masalah adaptasinya dengan GP18. Bos Ducati, Claudio Domenicali sebagai pucuk pimpinan, tidak bersedia menunggu selama itu, dan membuat keputusan untuk menandatangani Danilo Petrucci setelah rider Italia itu berhasil naik podium di Prancis.
Suzuki gajinya kecil
Le Mans merupakan titik awal negosiasi untuk Albert Valera, manajer Lorenzo, untuk mencari kursi yang kompetitif bagi Jorge. Dia mengetuk pintu Suzuki, tetapi mereka sudah berbicara dengan Joan Mir dan juga anggarannya sangat terbatas (Mir akan digaji 1,6 juta euro per musim dibandingkan dengan 4 juta Euro di Honda ).
Yamaha 80% OK !
Lorenzo juga berbicara dengan Dorna melihat kemungkinan slot tersedia di satelit Yamaha. Carmelo Ezpeleta pun kemudian mengoper bola ini kepada Lin Jarvis, dan dari bos Yamaha Racing mendapat jawaban ‘ok’. Kemudian harus mencari “bendera” atau struktur yang akan mengambil alih proyek itu dimana adalah Tim Angel Nieto yang berkolaborasi dengan Petronas Malaysia. Bahkan sebuah pernyataannya kepada El Larguero menyebutkan bahwa kesepakatan itu sudah mencapai “80%” menjadi kenyataan. Namun infonya proyek itu tetap akan berlanjut, dengan Jorge atau tanpa dia kata Jorge Martínez Aspar.
Kenapa Lorenzo bisa terbujuk oleh Repsol ?
Dikutip dari Diario AS.com (06/06/18), kondisi proyek Aspar – Petronas sudah hampir selesai (80%) motor Yamaha adalah yang paling ideal buat Lorenzo. Namun kenapa dia tergoda untuk selingkuh dan tinggalkan Yamaha ?.
Ternyata secara pribadi bos tim Repsol Honda Alberto Puig menelpon Jorge Lorenzo. Dia diyakinkan oleh Puig untuk menandatanganinya dengan sebuah panggilan telepon, berbicara dengan ‘hatinya’. Dan meyakinkannya bahwa sepeda itu harus untuknya ( buat Lorenzo). Gerak cepat Honda dan rayuan Puig ini membuahkan hasil. Tidak lama sebelum Yamaha benar -benar mengikat Lorenzo 100% Puig mampu memboyong Lorenzo ke rumah Honda di Jepang, dan itu tidak sampai Minggu lalu di Italia ketika gelaran MotoGP, tiga kali bertemu dengan direktur HRC, Tetsuhiro Kuwata, dan dengan Alberto Puig untuk mewujudkan tanda tangan kontrak dan menjadi pembalap Repsol Honda untuk dua musim berikutnya.
Bayangkan jika Honda masih menunda hingga beberapa waktu lagi pasti Petronas dan Iwata benar-benar bernostalgia dengan Lorenzo di Yamaha MotoGP.. Ra percoyo karepmu wess.. !
Percoyo wes…
Wes gamblang kabeh iki cak RT. tinggal posisi 1 kursi buat satelit nya yamaha buat tandem 21Morbidelli. Kira2 siapa ya cak??
ra percoyo 😀
yamaha terlihat masih ragu sama lorenzo
geraknya lambat
rossi selamat
Sah?
Saaaaaaaah…..
Akhirnya berita yg kita tunggu kejadian juga…resmi sudah marques kimpoi dgn lorenzo…ah pk malu malu lagi…kalo di sepakbola neymar dr barca pengen ke madrid tp malu2…singgah dulu di psg jd pemain termahal duniamnkrn doibsadar selama msh afa messi dan cr7…neymar ga kan prnh jd pemain terbaik dunia..usia keduanya udah kepala 3..saatnya neymar pindah k madrid dan akan jd pemain terbaik dunia
sayangnya h selalu lebih cepat (masa sih) dan yg lain lebih lambat (selalu) masa di kasih tim satelit
Jlo seorang yg ber ego besar. Ga bakal mau jadi “kelinci percobaan” tim pabrikan yg disitu bercokol VR yg menganggap Jlo di 2015 juara dunia dibantu cah 93ndeng 😛