RiderTua.com – Tesla memang sudah tidak bisa diragukan lagi kalau berbicara soal penjualan mobil listriknya. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka masih menjadi salah satu merek mobil BEV terlaris di seluruh dunia, tapi sepertinya itu sudah tidak bisa dipertahankan lebih lama lagi. Sebab kompetitornya mulai mengejarnya, terlebih merek asal Negeri Tirai Bambu yang semakin mendominasi pasarnya. Inilah yang membuat penjualan mobilnya menurun di sejumlah negara.
Tesla Makin Terpuruk Oleh Ketatnya Persaingan
Penjualan mobil listrik masih berjalan cukup lancar walau dengan adanya penurunan tren di sejumlah negara karena banyak yang memilih mobil hybrid ketimbang listrik. Tesla masih bisa mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus, bahkan dengan banyaknya kompetitor di pasarnya. Tapi lambat laun terlihat adanya penurunan pada penjualannya akibat ketatnya persaingan.
Ini bisa terlihat jelas di Eropa, dimana mereka hanya menjual ratusan unit saja pada bulan lalu di negara seperti Jerman, meski sudah ada pabrik produksinya disana. Tapi sepertinya merek asal Amerika Serikat itu dibuat tidak berdaya dengan kehadiran merek asal Negeri Tirai Bambu. BYD dan MG Motor menjadi rival yang sangat kuat baginya, tidak hanya terbatas di negara asalnya saja, tetapi juga di Eropa.
Line-up Produk Terbatas
Sebenarnya tidak hanya BYD dan MG Motor saja yang dapat mencatatkan hasil penjualan yang mengesankan di Eropa, karena masih ada Jaecoo dan Omoda dari Chery. Meski menjual mobil hybrid dan sejenisnya, penjualannya juga tidak kalah dari keduanya, bahkan sudah mencapai ribuan unit sepanjang bulan lalu. Jelas ini membuat mereka semakin mendominasi pasar roda empat di Benua Biru.
Kalau dilihat, sejauh ini line-up produk Tesla cukup terbatas pada empat Model series dan Cybertruck. Bahkan setelah membangun pabriknya di Jerman, harga mobilnya masih lumayan mahal.
