RiderTua.com – Fabio Di Giannantonio membuat keputusan berani untuk melanjutkan sisa musim MotoGP 2024 tanpa menjalani operasi bahu kirinya yang cedera. Meskipun mengalami kecelakaan hebat di GP Austria dan harus bertarung melawan rasa sakit, pembalap asal Italia ini memilih untuk tetap berlaga di semua balapan yang tersisa. Di tengah kondisi yang tidak ideal, tekadnya adalah menuntaskan musim dengan tampil di setiap Grand Prix, termasuk uji coba krusial di Valencia.
Fabio Di Giannantonio Tak Menyerah di MotoGP Australia: Lebih Baik Bertarung daripada Mundur
Keputusan untuk tidak menjalani operasi bukan tanpa risiko. Jika cedera bahu semakin parah, performanya bisa terancam, tetapi baginya operasi berarti mengakhiri musim lebih cepat dan kehilangan kesempatan untuk mencoba Ducati Desmosedici GP baru di Valencia. “Saya tidak 100% sehat… tetapi saya akan terus berada di lintasan dan memberikan segalanya untuk bangkit.” katanya..
Phillip Island (GP Australia Minggu ini), yang menjadi salah satu sirkuit favorit Di Giannantonio, punya arti emosional. Tahun lalu di lintasan ini ia meraih podium MotoGP pertamanya, sebuah pencapaian berharga di tengah masa sulit dalam kariernya. “Momen itu tak akan pernah saya lupakan,” katanya penuh semangat, menandai bahwa Phillip Island akan selalu memiliki tempat spesial dalam hatinya.
Dari Situasi Sulit hingga Kontrak Impian bersama VR46
Tahun 2023 menjadi titik balik dalam perjalanan karier Fabio. Setelah tim Gresini Racing memilih Marc Marquez untuk musim 2024, ia hampir tak memiliki tempat di MotoGP. Di tengah spekulasi dan diskusi dengan Honda, akhirnya ia mendapatkan kesempatan bersama tim VR46 sebagai pengganti Luca Marini (yang akhirnya ke Honda). Keputusan ini terbukti sebagai pertaruhan sukses bagi semua pihak.
Kini, Di Giannantonio menempati peringkat sepuluh klasemen sementara, sejajar dengan pembalap top seperti Marco Bezzecchi dan Aleix Espargaro. Penampilannya yang impresif juga mengamankan masa depannya.. ia berhasil mendapatkan kontrak jangka panjang dengan Ducati dan akan tetap di VR46 hingga 2026. Musim depan, ia bahkan akan menjadi satu-satunya pembalap di timnya yang mengendarai GP25, sementara rekan setimnya, Franco Morbidelli, akan bertarung dengan GP24.
Fabio Di Giannantonio menunjukkan bahwa semangat juang tak pernah padam meski diterpa badai cedera. Keputusannya untuk tetap bertarung dengan kondisi fisik yang belum prima adalah bukti dedikasi dan cintanya pada balapan. Ketika banyak pembalap mungkin memilih untuk beristirahat atau menyerah, Diggia justru melihat peluang dan ia bertekad untuk mengubah rintangan menjadi batu pijakan menuju kesuksesan lebih besar. Dengan kontrak baru di tangan dan motivasi kuat di hati, Fabio Di Giannantonio bisa bertahan lebih lama di lintasan MotoGP.
