RiderTua.com – Dalam sprint race hari Sabtu di Misano kedua, Jorge Martin harus berjuang sekuat tenaga melawan Pecco Bagnaia yang pada akhirnya berhasil memenangkan balapan. Alih-alih harus kembali melawan Bagnaia, rider Pramac Ducati itu harus berhadapan dengan Enea Bastianini di balapan MotoGP hari Minggu. Momen penentu terjadi di lap terakhir. Setelah manuver keras yang dilakukan pembalap Ducati Lenovo itu, kemenangan yang ada didepan mata sirna seketika.
Tidak mengherankan, Martin kesal dengan tindakan Bastianini tersebut. “Menurut saya situasinya jelas. Enea mencoba menyalip di tempat yang tidak ada celah. Jika dia ingin menyalip, dia dapat menyalip saya tanpa mepet-mepetan seperti itu. Namun tidak ada gunanya marah sekarang, masalah sudah diputuskan. Meskipun demikian, saya tahu bahwa saya pantas menang hari ini,” ungkap Martinator kesal.
Jorge Martin Kesal : Jika Enea Mau Menyalipku Seharusnya Tidak Terlalu Mepet Seperti Itu

Jorge Martin tidak punya alasan untuk mengkritik dirinya sendiri. “Ada banyak aspek positif, karena performa kami akhir pekan ini benar-benar luar biasa. Kecepatan dalam balapan sangat bagus dan start saya cemerlang. Saya mampu mengejar Pecco cukup awal dan saya sendiri tidak membuat satu kesalahan pun hingga bentrokan,” ujar rider asal Madrid Spanyol itu.
Rekan setim Franco Morbidelli itu melanjutkan, “Dalam hal Kejuaraan Dunia, tentu saja masih sangat positif. Ini memberi saya lebih banyak ruang untuk bernapas dan mengurangi tekanan. Tekanan adalah hal yang paling tidak saya butuhkan. Moto saya adalah lebih sedikit berpikir, lebih banyak membalap. Saya mencoba menghentikan semua masalah di bagaian belakang. Jika saya bisa melakukan itu, maka saya tidak akan membuat kesalahan apa pun dan saya bisa mengalahkan para pembalap, yang saya maksud adalah pembalap pabrikan Bagnaia dan Bastianini.”
Dengan finis ke-2 dalam main race hari Minggu di Misano kedua, Martin mampu menambah 20 poin. Dan dengan gagal finisnya Bagnaia, sebagai pemimpin klasemen Martin kini unggul 24 poin.