RiderTua.com – Luca Marini mengalami kesulitan di awal kariernya bersama Honda. Namun mulai membuat kemajuan dalam beberapa balapan terakhir. Dalam sprint race di Silverstone, rider Italia itu menjadi pembalap RC213V terdepan hingga lap ke-8. Tapi kemudian dia disalip oleh rekan semereknya Johann Zarco. Ada beberapa perbedaan antara dirinya dan pembalap LCR itu, baik dari sisi pembalap maupun motor mereka masing-masing.
Marini mengatakan, “Bagi saya, sepertinya jika saya ingin memacu dengan agresif dan membuat catatan waktu bagus. Oke, saya bisa menjalani lap yang bagus. Tetapi untuk tetap konsisten selama balapan, saya sedikit kesulitan saat ini. Di sisi lain, Zarco tampak sedikit lebih terkendali dan dapat mengelola sedikit lebih baik.”
Luca Marini : Ada Kemajuan di Silverstone Tapi Ada Masalah Baru
Luca Marini melanjutkan, “Sementara di sisi teknis, motor saya agak lebih lambat di trek ini dibandingkan dengan Zarco.”
Selain itu, keduanya juga berbeda dalam pemilihan ban depan. Marini memilih ban medium, sementara Zarco memilih soft. Dia mengatakan bahwa spesifikasi mesinnya adalah pilihan dan tidak dipaksakan padanya. “Ini bagian dari pilihan saya untuk terus mengerjakan ini karena jauh lebih baik daripada yang lain,” ungkap Maro.
Meskipun ban juga merupakan pilihan Marini, dia merasa itu bukan yang optimal. “Saya tidak begitu senang dengan ban depan. Ketika sprint, menurutku saya bisa melakukan sesuatu yang lebih baik, tetapi setelah enam lap saya mulai merasakan motor tidak stabil dan masalah di bagian depan, terutama di sisi kanan. Dan saya tidak memiliki feeling yang baik untuk memacu hingga akhir balapan. Pada kenyataannya, Zarco menyalip saya,” jelas rider berusia 27 tahun itu.
Adik VR46 itu menambahkan, “Saya bertanya kepadanya bagaimana ban depan soft. Kelihatannya bagus menggunakan ban depan soft. Jadi mungkin itu pilihan yang salah, karena ban depan medium selalu berada di tengah-tengah, sehingga tidak banyak poin negatifnya, tetapi juga tidak ada yang luar biasa. Kita tidak dapat mengerem sekeras ban hard dan kita tidak dapat memiliki cengkeraman tepi yang sama dengan ban soft. Jadi, setiap kali ban di tengah tidak pernah bagus dalam hal apa pun. Tetapi, oke Michelin melakukan pekerjaan dengan baik, jadi saya senang dengan ini.”

Masalah Ban Tidak Hanya Dialami Honda
Augusto Fernandez memiliki pendapat yang sama seperti Luca Marini tentang ban depan. “Biasanya saya tidak begitu suka ban depan medium karena saya tidak merasakan manfaat dari ban hard atau ban soft. Kita tidak memiliki daya cengkeram yang baik, tetapi kita tidak memiliki dukungan untuk pengereman keras,” ungkap rider berusia 26 tahun itu.
Rider GASGAS Tech3 itu menjelaskan, “Semua orang memilih ban medium, jadi it’s okey. Masalahnya adalah ketika semua rider menggunakan ban hard dan kita tidak bisa. Hari ini, semua pembalap beralih ke medium, jadi tidak ada alasan dan itu bukan masalah.”
Marini juga mengalami masalah di bagian belakang, dia mengatakan bahwa RC213V miliknya tidak menghasilkan daya cengkeram belakang yang cukup untuk dapat beralih dari ban belakang soft yang lebih berdaya cengkeram baik ke ban belakang medium yang lebih tahan lama untuk balapan yang lebih lama di hari Minggu.
“Tentang ban belakang, saya agak kesulitan dengan penurunan di sisi kanan. Saya berharap hasilnya sedikit lebih baik karena saya ingin balapan besok juga dengan ban belakang soft. Kami perlu mencermati data dengan baik karena yang pasti ban medium sangat konsisten, kita dapat melaju dengan kecepatan 100 persen dari lap pertama hingga akhir, tetapi motor kami tidak begitu kuat dengan ban belakang medium. Namun dengan ban soft, kami mungkin dapat bersaing untuk posisi yang lebih baik,” tutup rekan setim Joan Mir itu.