RiderTua.com – Marc Marquez (Gresini Racing) adalah orang pertama yang menyarankan agar Alpinestars memasang slider di siku pembalap.. Alpinestars didirikan pada tahun 1963 oleh pengrajin kulit Sante Mazzarolo di Asolo, Italia, Alpinestars memulai sejarahnya di dunia sepeda motor dengan mengembangkan sepatu pelindung untuk motorcross. Memanfaatkan keahliannya dalam pengerjaan kulit dan semakin populernya motorcross di Eropa, Mazzarolo menciptakan jenis alas kaki inovatif yang dengan cepat menjadi tolok ukur perlindungan olahraga ekstrem ini.
MotoGP akan merayakan hari jadinya yang ke-75 tahun ini, Alpinestars telah menawarkan beberapa detail menarik tentang bagaimana desain pakaian balap, sepatu bot, dan sarung tangan telah berkembang seiring berjalannya waktu, dan hal tersebut dilakukan melalui video yang dibintangi oleh Chris Hillar, Direktur ‘HuMas’ Alpinestars.
Marc Marquez Orang Pertama yang Menyarankan Alpinestars Memasang ‘Elbow Slider’

“Dari tahun 1970-an hingga 1990-an, setelan kulit tidak lebih dari kulit dan benang.. Mereka memiliki beberapa perlindungan di bawahnya, tetapi konstruksinya sangat mendasar. Jika Anda membandingkannya dengan pakaian modern seperti milik Fabio Quartararo, Anda akan melihat bahwa pakaian tersebut memiliki sekitar 150 komponen individual.”
Seiring dengan kemajuan sepeda motor dan ban, pembalap di semua kategori semakin rebah saat menikung, hingga lengan mereka benar-benar menyentuh di tikungan tertentu. Dan meskipun Marc Marquez bukanlah pebalap pertama yang menyentuh aspal dengan sikunya, pembalap Catalunya itu adalah orang pertama yang meminta perlindungan lebih besar pada area siku dari Alpinestars, menjadi pionir dalam memperkenalkan slider di area tersebut.
“Antara tahun 2011 dan 2012, siku pembalap mulai menyentuh di beberapa tikungan.. Marc Marquez sebenarnya adalah orang pertama yang menyarankan agar kami memasang slider siku. Selama bertahun-tahun kami telah mengembangkan slider siku (elbow) ini dan sekarang digunakan di semua kelas, dengan sebagian besar pembalap menyeret siku mereka di tepi tikungan. Khususnya Jorge Martin yang menyeret seluruh bahunya di beberapa tikungan (shoulders down), yang merupakan area yang terus kami tingkatkan,” kata Hillar.

Sekarang Lebih Berat
Meskipun baju balap modern memiliki berat tiga kali lebih berat daripada pakaian balap dari 25 tahun yang lalu dan dilengkapi lebih banyak perlindungan dan elemen tambahan seperti sistem kantung udara (air bag), Alpinestars telah berhasil membuatnya lebih fleksibel dan mudah diatur dibandingkan pakaian yang digunakan dalam balap di tahun 80an dan 90-an..”Baju balap tahun 1998 bisa dilipat seluruhnya, dan jika kita menyiapkan baju balap El Diablo sepenuhnya untuk akhir pekan, kita masih bisa melipatnya hampir seluruhnya, mengingat di dalamnya kita memiliki kantung udara penuh dan segala jenis pelindung keras dan lunak,” jelas manajer Alpinestars itu.
_______________________________________________________________________________________________
©2024 ridertua.com, Dilarang keras menggunakan dan/atau menggandakan materi ini tanpa izin tertulis maupun tidak tertulis dari penulis dan/atau pemilik situs ini. Kutipan dan tautan dapat digunakan dengan menyertakan sumber lengkap dan jelas yang diberikan kepada ridertua dan ridertua.com dengan arahan yang tepat dan spesifik kepada konten asli.