RiderTua.com – Usai menjadi Juara Dunia Moto2 pada 2022, Augusto Fernandez dipromosikan naik ke MotoGP melalui KTM di tim satelit Tech3. Awal debutnya menunjukkan hasil yang cukup baik. Namun sayangnya, tim yang beroperasi di bawah bendera GASGAS untuk pertama kalinya itu terseok-seok setelah Pol Espargaro mengalami cedera parah dan terpaksa absen hingga 8 seri usai mengalami crash horor di Portimao tepat di awal musim.
Untuk 2024, Fernandez tampil lebih stabil namun pada saat yang sama dia kalah gacor dari rekan setim barunya Pedro Acosta. Rider muda yang menjadi rekan setim Fernandez di Moto2 pada 2022 itu, tampil sensasional sebagai seorang rookie. Alih-alih terjebak dalam hype Acosta, sejauh ini rider berusia 25 tahun itu belum mampu menandingi sang pendatang baru.
Akankah Augusto Fernandez Bernasib Sama Seperti Fabio di Giannantonio Saat Didepak dari Gresini?
Dengan diumumkannya Enea Bastianini dan Maverick Vinales di tim KTM Tech3 untuk 2025, sudah jelas bahwa Augusto Fernandez kehilangan tempatnya setelah balapan terakhir musim 2024. Meski merasa frustrasi tetapi dia juga lega, yang tentunya dapat memberikan efek positif (untuk lebih termotivasi).
Apa yang terjadi pada Fabio Di Giannantonio musim lalu juga bisa dijadikan contoh. Rider asal Roma Italia itu mengalami awal yang sulit dalam debutnya di MotoGP bersama tim Gresini pada 2022. Bahkan di awal musim keduanya, Diggia didepak dari Gresini lantaran juara dunia 8 kali Marc Marquez masuk ke dalam tim. Namun pukulan keras tersebut juga memiliki efek yang membebaskan dan dia mampu menunjukkan paruh kedua musim yang cemerlang, termasuk kemenangan sensasionalnya di Qatar.
Dan kemenangan di Lusail Qatar bukanlah kemenangan yang hanya terjadi sekali saja. Dalam 5 seri terakhir MotoGP 2023, Di Giannantonio berhasil mendapatkan tempat di tim VR46 setelah Luca Marini bergabung ke Repsol Honda. Dipicu oleh rasa percaya diri yang kembali tinggi, Diggia saat ini juga bersaing dengan rekan setimnya, Marco Bezzecchi. Kini setelah Fernandez tak lagi harus mengalahkan rekan setimnya Acosta, semangat terhadap MotoGP bisa kembali muncul.
Karena tingkat performa yang luar biasa, semua pembalap MotoGP berada dalam gap 1 detik satu sama lain di kualifikasi GP Mugello. Selain karena kemahiran teknis, kondisi mental juga menentukan apakah hasilnya akan bagus atau tidak, terang atau gelap.
Herve Poncharal (pemilik Tech3) mengatakan, “Dia tidak melakukan kesalahan apa pun dan semuanya sama, namun detail terkecil membuat perbedaan terbesar.”
Di GP Jerez, Acosta mencatatkan lap tercepat 1:38,3 menit sedangkan Fernandez membukukan 1:38.9 menit. Selisih 0,6 detik antara promosi dan pemecatan. Jika Augusto Fernandez berhasil melupakan kenyataan pahit MotoGP, maka ‘pintu’ tim lain akan terbuka.
