RiderTua.com – Marco Bezzecchi mengaku kesulitan beradaptasi dengan Desmosedici GP23. Rider VR46 Ducati itu tampil mengecewakan dalam beberapa balapan di awal musim 2024. Baru di GP Jerez, rider asal Rimini Italia itu kembali menjadi salah satu pembalap MotoGP tercepat. Dia finis ke-3 di belakang pemenang sekaligus sahabatnya Pecco Bagnaia dan Marc Marquez. Namun setelah itu, Bez dua kali gagal finis di Le Mans karena crash.
Terlepas dari kecepatannya yang cemerlang, Bezzecchi kehilangan potensinya dan juga tertinggal dari rekan setimnya Fabio Di Giannantonio yang jauh lebih konsisten.
Marco Bezzecchi : Barcelona Bukan Trek Favorit
Menyangkut hasil selama karirnya di kelas Moto2 dan MotoGP, sirkuit Montmelo Barcelona belum menjadi trek favorit Marco Bezzecchi. Tahun lalu dia finis di posisi ke-8 dalam sprint race tetapi harus mengaku kalah dari rekan setimnya Luca Marini, setelah finis di posisi ke-12 dalam balapan utama hari Minggu.

Menjelang GP Catalunya yang kemudian diikuti balapan kandangnya di Mugello, Bezzecchi sangat percaya diri. “Dua pekan yang penuh tantangan sekaligus yang paling berat ada di depan kami, namun itu adalah trek yang indah. Sektor terakhir di Barcelona adalah rangkaian tikungan yang unik. Saya tidak sabar untuk kembali balapan di sana,” ungkap murid Valentino Rossi itu.
Di Barcelona, Bezzecchi ingin menebus kegagalannya di Le Mans. “Di Prancis kami mengonfirmasi bahwa kami dapat mengimbangi kecepatan para rider terbaik, namun dalam balapan kami tidak dapat mengkonsolidasikan performa kami. Target kami adalah mampu mengimbangi pembalap terkuat mulai hari Jumat dan seterusnya,” pungkas rider berusia 26 tahun itu.
Ini mengingatkan kembali musim 2018, dimana Bezzecchi kalah tipis dari Enea Bastianini. Murid VR46 itu meraih podium pertama sekaligus terakhirnya di Catalunya pada balapan Moto3.