RiderTua.com – Brad Binder belum meraih kemenangan lagi sejak kemenangannya yang mengesankan dengan ban slick di tengah hujan lebat di GP Austria 2021. Namun berada di peringkat 4 secara keseluruhan, pembalap pabrikan Red Bull KTM itu menjadi pembalap non-Ducati terbaik di MotoGP 2023. Rider berusia 28 tahun itu memenangi dua sprint di Las Termas dan Jerez, dan dia meraih 5 podium pada balapan jarak penuh tahun lalu.
BTW, musim lalu Pol Espargaro mengungkapkan bahwa setelah comeback, dia menemukan motor yang sama sekali berbeda dari sebelum mengalami cedera di Portimao. Rider GasGas Tech3 itu menjelaskan bahwa pengembangannya mengarah pada motor yang lebih panjang dan lebih tinggi, yang terdengar seperti ‘bentuk’ Ducati Desmosedici GP. Dengan konfigurasi ini Brad Binder jelas telah mengambil langkah maju.
Brad menjelaskan, “Saya jelas tidak bisa membuat perbandingan dengan motor lain atau mengatakan apakah kami menuju ke arah yang sama dengan yang lain karena saya belum pernah mengendarai motor lain. Ya, kami mengembangkan motor ke arah yang memberi kami lebih banyak ruang untuk menjadi lebih cepat, mengerem lebih keras, dan berakselerasi lebih keras. Itu adalah keuntungan terbesar yang kami miliki musim lalu.”
Brad Binder Tak Mengeluh: Saya Seorang Pembalap, Tak Masalah dengan Elektronik, Aero dan Teknologi
Pembalap asal Afrika Selatan itu menambahkan, “Di sebagian besar trek, kami hampir 1 detik lebih cepat, setidaknya dalam satu fast lap. Ini merupakan perbedaan besar yang muncul dari perbaikan yang sangat kecil di banyak bidang yang pada akhirnya bertambah.”

Apakah motornya kurang responsif dibandingkan model sebelumnya? “Yang pasti, ini lebih lamban dan sedikit sulit untuk digerakkan. Namun harus dibiasakan karena performanya sudah bagus. Saat pertama kali mencobanya, kita mungkin tidak menyukainya, tetapi kita harus memahami bahwa potensinya lebih besar. Kami telah memaksimalkan paket kami sebelumnya,” ujar Brad Binder.
Apakah seberapa besar karena pengaruh penandatanganan mantan pembalap pabrikan Ducati Jack Miller terhadap perkembangan motor yang ada? “Salah satu aspek terpentingnya adalah Jack datang kepada kami dari motor referensi yang semua orang coba kalahkan. Dia membawa informasi dan feelingnya dari pabrikan sebelumnya dan tentu saja memberi kami arah yang baik untuk melangkah. Pada saat yang sama, dia dengan cepat mengkonfirmasi komentarku. Tepat di awal tes pertama, kami mengambil langkah yang baik ke arah yang benar. Sebelum Jack naik motor, kami sudah sedikit lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap kakak Darryn Binder (Moto2) itu.
Apakah Jack juga membantu Brad menyesuaikan gaya balap dengan karakteristik motor baru? “Sejujurnya, kita tidak perlu terlalu banyak menyesuaikan gaya balap. Itu hanya cara kita melakukan sesuatu. Kita harus sedikit lebih maju karena tidak semuanya cepat. Kita harus membiasakannya. Itu harus menjadi normal bagi kita. Itulah perbedaan terbesarnya,” jawab suami Courtney Renniers itu.
Apakah Brad tidak setuju dengan teknologi dari motor MotoGP saat ini, misalnya ride height device/perangkat pengatur ketinggian motor, perangkat start, atau perangkat aerodinamis? “Saya seorang pembalap. Saya suka balap. Tidak masalah apakah motor memiliki winglet dan alat ketinggian pengendaraan atau tidak,” jawab Brad.
Rekan setim Jack Miller itu melanjutkan, “Ngepush motor hingga limitnya adalah hal yang saya nikmati dan membuat saya terjaga di malam hari memikirkan bagaimana saya bisa menjadi pembalap yang lebih baik. Tidak peduli apakah itu dengan motor produksi atau motor MotoGP, targetku adalah menjadi secepat yang saya bisa. Saya tidak peduli apakah kita punya winglet di motor atau tidak, apakah kita menggunakan perangkatnya atau tidak, yang penting semua pembalap sama.”
Pendekatan Brad sangat berbeda dengan kebanyakan pembalap yang terkadang banyak mengeluh. Dalam kasusnya, ini lebih seperti, ‘jika kita memiliki winglet, saya akan membalap dengan winglet’ atau ‘jika ada 44 balapan setahun, juga tidak apa-apa’. “Saya seorang pembalap MotoGP, untuk itulah saya dibayar. Jadi saya sangat senang berada di sana dan balapan,” pungkas Brad Binder.