RiderTua.com – Raul Fernandez melintasi garis finis di GP Australia di posisi ke-16, hanya tertinggal 1 detik di belakang rekan setimnya di Tech3 KTM Remy Gardner yang finis ke-15. Meski gagal mencetak poin, pembalap asal Spanyol itu senang dengan kemajuannya. “Saya senang. Saya menikmati tiga balapan terakhir, itu sangat penting bagi kami. Tentu ini bukan situasi yang saya inginkan atau harapkan dari tim, tapi setidaknya saya menikmatinya,” ujar rider berusia 21 tahun itu yang akan mengendarai Aprilia di tim RNF tahun depan. “Ketika saya melihat Marc, dia melaju dengan ban belakang soft, itu luar biasa,” tambahnya, apakah mungkin memang gaya balap mempengaruhi pemakaian ban Marc (lebih condong ke ban depan)?
“Kami menunjukkan balapan yang bagus di Motegi, jarak dengan pembalap KTM tercepat tidak terlalu besar. Dan segalanya juga berjalan sangat baik di Thailand, dan di Phillip Island juga. Masalahnya adalah sangat sulit bagi kami untuk bertarung. Di lintasan ini terutama di tikungan 4 dan 10,” ujar Raul Fernandez.
Runner-up Moto2 2021 itu tahu di mana letak kelemahan RC16 di Phillip Island. “Hanya ada dua tempat di mana kita bisa menyalip, tapi motor kami tidak bekerja dengan baik di tempat itu. Jadi itu sangat sulit. Pembalap lain malah menyalip saya di sana. Ketika saya berada di sekitar Franco (Morbidelli), dia melawan saya dengan sengit. Itu tindakan bodoh karena kami memiliki kecepatan yang lebih baik dan kami bisa mencetak poin. Ketika dia crash, saya memiliki kecepatan yang baik. Saya bisa menyalip Mir dan Maverick,” kata Raul Fernandez.
“Saya sedikit kecewa dengan hasilnya karena kecepatannya tepat di akhir balapan. Lap terakhir dengan ban belakang hard sangat kritis. Kami membuat keputusan ini di detik terakhir, tetapi itu adalah pilihan yang tepat. Ketika saya melihat Marc, dia melaju dengan ban belakang soft, itu luar biasa. Saya tidak mengerti bagaimana dia bisa tampil bagus dengan ban itu. Tapi secara keseluruhan saya puas,” pungkas Raul.
