RiderTua.com – Bagi pembalap pabrikan Ducati Pecco Bagnaia, GP Austria di Spielberg merupakan peluang lain untuk lebih memperkecil jarak dengan pemimpin klasemen Fabio Quartararo. Pada akhirnya pembalap asal Italia itu menang, tetapi kemudian harus membuang sepatu balapnya yang jebol. Para rider MotoGP menyelesaikan 28 lap dari trek sepanjang 4,348 kilometer di Spielberg pada hari Minggu. Balapan yang selalu membawa banyak tantangan di Red Bull Ring yang terkenal sebagai sirkuit berkecepatan tinggi. Kebetulan, GP Austria adalah balapan terpanjang sepanjang musim yang menempuh jarak hingga 121,744 kilometer.
Sepatu Balap Pecco Bagnaia Jebol, Bukti GP Spielberg Salah Satu Balapan Terberat
Dengan chicane Munzer yang baru antara tikungan 1 dan 3, pendekatan ke tikungan 3 menjadi lebih mudah. Dulu ada lintasan di sini di mana penmbalap harus melambat dari kecepatan lebih dari 300 km/jam hingga di bawah 100 km/jam, pada saat yang sama mereka masih harus melibas tanjakan. Crash serius antara Johann Zarco dan Franco Morbidelli pada 2020 memicu diskusi keselamatan.
Chicane yang digunakan untuk ini, secara fisik juga memudahkan para pembalap dalam menempuh jarak balapan. Meski demikian, jalur cepat dan zona pengereman keras menuntut segalanya dari pembalap. Karena tata letak lintasan, kecepatan dan pengereman sangat penting di Red Bull Ring. Dan semuanya menuntut materi di Styria, kecepatan rata-rata dalam balapan adalah 172,8 km/jam. Kebetulan, rekor tanpa chicane dibuat oleh Miguel Oliveira (Red Bull KTM) pada tahun 2020 yakni mencapai 183,5 km/jam.
Usai merayakan kemenangan, Pecco Bagnaia (peringkat 3 dalam klasemen setelah 13 dari 20 balapan musim 2022) terkejut melihat ‘sol sepatu sepatu balap kanannya hampir jebol di bagian depan. Balapan di Spielberg jelas merupakan salah satu race terberat di kalender MotoGP.
