Alvaro Bautista: Sprint Race adalah Tentang Kecepatan Murni, Siapa Untung?

RiderTua.com – Alvaro Bautista yakin bahwa sprint race akan membuat balapan MotoGP lebih menarik. “Ketika saya melihat rekaman kualifikasi, saya mempercepat ke 2 menit terakhir,” ujar pemimpin klasemen di Superbike itu. Sebagai informasi, beberapa tahun lalu kelas MotoGP mengadopsi kualifikasi dua bagian yang ada di Kejuaraan Dunia Superbike. Dan mulai musim depan, akan ada sprint race di kelas utama MotoGP. “Segala sesuatu di dunia berubah, kita harus beradaptasi. Ada pembalap yang berhasil menjaga ban dengan lebih baik di balapan panjang (Minggu), tapi di sprint race (Sabtu) kita bisa nge-push secara maksimal, ini semua tentang kecepatan murni,” kata pembalap berusia 37 tahun itu. Wah motor – motor Ducati akan punya keuntungan mengumbar powernya dong? waduh Ducati kok ditantang powernya.. yo mesti kalah, makanya ‘ojo dibandingke’ ?

Alvaro Bautista: Sprint Race adalah Tentang Kecepatan Murni

Setelah 16 tahun berkecimpung di dunia balap, Alvaro Bautista memasuki Kejuaraan Dunia Superbike pada 2019. Itu adalah musim pertama di mana sprint race pada hari Minggu pukul 11.00 digelar untuk pertama kalinya selain dua balapan utama, dan sprint race telah menjadi pelengkap sejak itu.

Ada dua balapan utama di Superbike sejak diselenggarakan pada tahun 1988. Dulu kedua balapan digelar pada hari Minggu. Tapi sejak 2016, satu race dilaksanakan pada hari Sabtu dan satu race lagi pada hari Minggu.

Jadi pembalap asal Spanyol itu tahu kedua sistem yang klasik di olahraga balap dengan satu balapan di akhir pekan dan yang modern di superbike dengan tiga balapan.

“Saya pikir, ide sprint race di MotoGP adalah ide yang bagus. Banyak pembalap mengeluh, tapi itu jauh lebih baik untuk penonton. Hari ini ketika saya menonton replay kualifikasi 1 dan 2, saya selalu berakhir dengan fast forward ke 2 menit terakhir ketika hal-hal penting terjadi. Itu sebabnya saya pikir, balapan pada hari Sabtu itu menarik,” ujar rider Ducati itu.

Kejuaraan dunia balap motor dengan prototipe telah ada sejak tahun 1949. Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, apakah setelah lebih dari 70 tahun dengan satu balapan per kelas pada hari Minggu, tidak masuk akal untuk tetap berpegang pada tradisi ini. Ada pengecualian meskipun di Assen balapan selalu digelar pada hari Sabtu, juga misalnya di Swedia balapan 250cc diadakan pada hari Sabtu.

“Segala sesuatu di dunia berubah, kita harus beradaptasi. Kita harus mencoba sesuatu yang baru untuk menjangkau semua orang. Misalnya, sistem Kejuaraan Dunia Superbike sangat menarik bagi para penggemar dengan Superpole dan balapan utama pertama pada hari Sabtu. Kemudian balapan Superpole dan balapan utama kedua pada hari Minggu. Ada pembalap yang berhasil menjaga ban dengan lebih baik di balapan panjang, tapi di sprint race kita bisa nge-push secara maksimal, ini semua tentang kecepatan murni,” kata pembalap berusia 37 tahun itu.

Bautista menambahkan, “Sepintas, tidak ada perbedaan besar antara pembalap di MotoGP. Catatan waktunya sangat berdekatan dan dalam balapan mereka saling mendahului. Hampir tidak ada manuver menyalip karena semua pembalap telah mencapai limit. Mustahil untuk membalap secara signifikan lebih cepat dari lawan, semuanya terjadi dalam 0,2 detik.”

“Hari ini motornya sangat mirip, sehingga semua pembalap berada di level yang sama. Bagi saya ini aneh. Di Superbike, perbedaannya lebih besar, jadi ada lebih banyak duel di balapan. Ducati, Yamaha dan Kawasaki adalah motor yang sangat berbeda untuk dikendarai di jalur yang berbeda. Setiap motor memiliki keunggulan di area tertentu, yang mengarah ke duel yang mengasyikkan. Itu hal yang baik untuk penonton,” pungkas rider asal Spanyol itu.