RiderTua.com – Paolo Ciabatti ucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77.. Sementara mengenai kejuaraan, Direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti itu yakin, Pecco Bagnaia masih bisa menjadi juara dunia meski saat ini tertinggal 49 poin dari pemuncak klasemen Fabio Quartararo. “Tapi (syaratnya) kita tidak boleh lagi mendapatkan 0 poin,” tegas bos asal Italia itu. Pecco berhasil mengurangi jarak dengan Quartararo menjadi 49 poin setelah meraih dua kemenangan di Assen dan Silverstone. Karena El Diablo hanya mencetak 8 poin dalam dua balapan ini, sementara Bagnaia 50 poin. Selain itu, skuad Ducati tahu bahwa dulu Red Bull Ring bukan trek yang baik untuk Yamaha dan Aprilia. Pabrikan asal Jepang itu hanya merayakan tiga podium di sana dalam 8 balapan sementara Ducati 6 kali menang!
Bos Ducati: Masih Ada Kemungkinan untuk Memenangkan Gelar
Tim MotoGP sangat menantikan sesi latihan pertama hari Jumat di Spielberg, karena setiap pembalap ingin tahu seberapa besar chicane baru di Tikungan 2 akan mengubah karakter trek berkecepatan tinggi. Perebutan gelar antara Fabio Quartararo (Yamaha), Aleix Espargaro (Aprilia) dan Pecco Bagnaia (Ducati) juga semakin sengit.
Sejauh ini, Aprilia belum pernah meraih kesuksesan di Austria. Aleix Espargaro tidak pernah melewati tempat ke-10 (2021) dan 12 (2020) di Styria.
Pemenang Spielberg Sejak 2016:
- 2016: Andrea Iannone (Ducati)
- 2017: Andrea Dovizioso (Ducati)
- 2018: Jorge Lorenzo (Ducati)
- 2019: Andrea Dovizioso (Ducati)
- 2020: Andrea Dovizioso (Ducati)
- 2020: Miguel Oliveira (KTM)
- 2021: Jorge Martin (Ducati)
- 2021 : Brad Binder (KTM)
Hasil terbaik Yamaha di Spielberg:
- 2016: Jorge Lorenzo – finis 3
- 2017: Johann Zarco – finis 5
- 2018: Valentino Rossi – finis 6
- 2019: Fabio Quartararo – finis 3
- 2020: Maverick Vinales – finis 6
- 2020: Fabio Quartararo – finis 10
- 2021: Fabio Quartararo – finis 3
- 2021 : Fabio Quartararo – finis 7
Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti berharap untuk kelanjutan dari kemenangan beruntun Bagnaia. Seperti kemenangan beruntun yang membanggakan di musim 2021, ketika dia merebut pole position dan meraih satu demi satu kemenangan.
“Pecco harus sedikit matang tahun ini, setelah bermasalah di paruh pertama musim. Dia mengatakan sendiri bahwa dia harus menjadi lebih konsisten. Tapi tidak ada keraguan bahwa Pecco bisa cepat di trek mana pun. Kami harus melupakan balapan pertama tahun ini ketika GP22 ‘belum sempurna’. Tapi pada titik tertentu, Pecco bertarung untuk memperebutkan kemenangan di setiap balapan,” ujar Ciabatti.
Faktanya, peringkat 3 dalam klasemen itu berhasil memenangkan 4 dari 12 balapan tahun ini, tetapi dia juga mengalami beberapa kali crash. Kemenangan balap yang tersisa diraih Quartararo (3 kali), Bastianini (3 kali), Aleix Espargaro (1 kali) dan Oliveira (1 kali).
“Sayangnya, Pecco crash di Le Mans, dia juga tidak mencetak poin di Sachsenring karena crash dan dia hanya mendapat 1 poin di Mandalika. Dan apa yang bisa kami katakan tentang GP Barcelona? Dia tidak start dengan baik setelah menempati posisi ke-2 di grid, dia mengalami sedikit nasib buruk di sana. Jika kami menggunakan semua peluang dengan baik, sekarang kami hanya bisa terpaut 6 poin di belakang pemimpin klasemen Quartararo,” imbuh Ciabatti.
Ciabatti melanjutkan, “Meski demikian, kami percaya bahwa masih sangat mungkin untuk memenangkan gelar dunia pada tahun 2022 bersama Pecco Bagnaia. Fabio adalah pembalap yang luar biasa. Tetapi dia bisa membuat kesalahan. Kami hanya harus melakukan pekerjaan kami dan melihat apa yang terjadi.”
Ciabatti sadar bahwa mungkin ada pihak ketiga yang menertawakannya. “Kita tidak boleh melupakan Aleix Espargaro. Ada banyak pembicaraan tentang Fabio. Tapi Aleix melakukan hal-hal yang luar biasa. Dia terlihat sempurna dengan Aprilia,” ujarnya.
“Memenangkan gelar akan sulit bagi kami, tetapi itu bukan tidak mungkin. Karena menurut saya, Fabio tidak terlalu membuat banyak kesalahan karena dia sangat konsisten. Dan Aleix juga sangat konsisten. Tugas kami jelas, kami harus selalu naik podium dan menang sesering mungkin. Jika itu tidak berhasil, kita harus mencoba finis ke-2 atau ke-3. Kami tidak mampu lagi jika ternyata hanya mendapatkan 0 poin,” tegasnya.
“Dalam 6 enam balapan terakhir di musim 2021, Pecco berhasil 4 kali menang dan finis di tempat ke-3. Dia memimpin di Misano, tapi kemudian crash. Mari kita tunggu dan lihat apa lagi yang terjadi pada 2022,” pungkas Ciabatti.