RiderTua MotoGP – Honda dikembangkan tidak jauh dari lingkaran kesuksesan Marquez. Dekat di seputaran dari substansi kejayaan Baby Alien. Yamaha mengambil kebijakan dua arah pengembangan untuk kedua pembalapnya. Valentino Rossi dan Maverick Vinales meminta bagian yang berbeda kepada para insinyur. Dengan kondisi ini berarti bahwa kedua skuad Yamaha berbeda dalam komponen yang relevan seperti sasis. Lorenzo meratapi nasibnya di Honda..
Jelas bahwa untuk setiap pengembangan akan selalu lebih baik jika kedua pembalap melakukan hal yang sama, karena akan membuat segalanya lebih mudah dan memungkinkan kedua pembalap untuk berbagi tugas dalam pengembangan. Di beberapa tim pastinya tidak semua pembalap memiliki karakter atau bahkan kemauan yang sama. Di Yamaha contohnya, banyak komponen yang disukai Rossi, tapi tidak sesuai dengan Vinales.
Namun beda dengan Honda yang membuat pembalap selain Marc harus bekerja keras. Yamaha lebih menawarkan adaptasi yang lebih mudah…
Honda RC213V dan Pembalapnya
Fakta yang terjadi di tim pabrikan Honda. Marc Marquez adalah dominator absolut sementara disisi lain Jorge Lorenzo sebenarnya gaya balapnya bertentangan dengan karakter Honda.
Jorge Lorenzo cedera saat kecelakaan dalam latihan bebas pertama di Assen. Dia harus banyak kehilangan seri dan balapan termasuk GP Republik Ceko akhir pekan ini dan Grand Prix Austria akhir pekan depan. Usaha Lorenzo untuk merombak dan beradaptasi dengan RC213V akan berdampak pada pembalap lain, menurutnya motor akan lebih mudah dikendarai…. Pembalap Honda lainnya akan mendapat manfaat juga dari modifikasinya itu.
Lorenzo Meratapi Nasibnya di Honda
Sementara Honda berupaya membuat motornya lebih bisa dikendalikan dan tidak liar, tetapi mereka takut kehilangan esensi yang telah memberi tim hasil yang begitu baik, terutama bagi Marquez. Setiap kali Lorenzo ditanya tentang adaptasinya dengan motor Honda, Juara Dunia tiga kali itu menjawab. “Honda itu apa adanya, akulah yang harus beradaptasi dengannya.”
Jorge Lorenzo bukan mengada-ada, jawaban bos balap Honda juga sama. “Motor itu ( Honda RC213V) seperti apa adanya, kami tidak membuatnya dengan buruk karena Marc bisa menang, tetapi selalu ada ruang untuk perbaikan,” kata Alberto Puig.