RiderTua MotoGP – Marc Marquez pindah ke Ducati ?. Seperti kalimat yang tidak mungkin, paling tidak dalam waktu dekat ini. Namun kita tidak bisa memperkirakan kejadian 4 atau 5 tahun kedepan. Ketika seorang Marquez punya tantangan untuk membuktikan sesuatu. Ketika rekor-rekornya dirasa cukup. Bukan masalah uang semata, atau ketika ada pembalap yang lebih muda baru sekuat Marc di Honda. Kita tidak akan pernah tahu. Valentino Rossi 16 tahun lalu memutuskan untuk meninggalkan HRC, salah satu alasannya ingin membuktikan sesuatu. Marc Marquez samai rekor Rossi dan pindah ke Ducati kalahkan rekor Stoner?
Ducati mencoba menggaet Marquez sebelum Jorge Lorenzo. Pembalap Spanyol itu, meskipun tersanjung oleh pinangan Ducati akhirnya menolak dan lebih suka melanjutkan dengan Honda. Di mana dia benar-benar merasa betah. Tetapi sesuatu telah berubah baru-baru ini… Apa itu?
Kedatangan Lorenzo
Setiap tim pasti akan fokuskan perhatiannya kepada pembalap juara bukan pembalap kedua. Pastinya dia tidak akan suka jika dikatakan menang karena motornya ( walau dalam hati) Ego setiap manusia pasti ada. pabrikan pasti akan berterimakasih kepada pembalap yang berhasil memboyong piala bukan pembalap runner-up. Honda memboyong Jorge Lorenzo juga karena keterampilan balapnya yang hebat, juga karena keahliannya sebagai pengembang motor.
Lalu apa kaitanya?. Itu adalah awal keretakan dalam hubungan antara Marquez dan Honda, perjalanan Lorenzo ke Jepang tidak disukai sama sekali oleh Marquez. Hasil kerja kerasnya yang dicapai di Honda selama bertahun-tahun merasa pantas mendapatkan peran pertama di dalam tim dari semua sudut pandang. Marc ingin terus mendikte arah pengembangan, tetapi di HRC mereka memiliki pendapat yang berbeda.
Pernyataan Alberto Puig
Bahkan pernyataan baru-baru ini oleh Puig, “Honda memenangkan gelar dengan semua pembalap, Ducati dengan satu”. Kata ‘semua’ pembalap artinya semua pembalap Honda sama hebatnya dan kata itu akan membuat panas hati Marc Marquez. Kontrak Marc akan berakhir pada 2020 dia bisa meraih 9 gelar menyamai yang dimenangkan oleh Valentino Rossi hanya dengan umur 27 tahun.
Rekor Stoner dan Alex
Setelah bertahun-tahun di Honda, Marquez dapat memutuskan untuk berganti suasana dan mencoba proyek yang menantang, dengan motor yang tidak diragukan lagi sangat baik (Ducati). Dia yang akan membuktikan lagi dalam sejarah bahwa di tim merah tidak hanya Casey Stoner yang bisa. Untuk lebih menarik perhatian Marc, tim Pramac bisa memanggil Alex Marquez gabung di tim pada 2021 dulu, dimana di masa depan bisa mengikutinya di tim resmi bersama sang kakak. Selain pecahkan rekor Stoner Marc akan menjadi dua pembalap bersaudara yang akan mencetak rekor menang dan podium bersama-sama di tim yang sama..