RiderTua.com – Setelah meraih pole position dan menang di sprint, Francesco Bagnaia jelas juga berharap menang dalam race utama MotoGP Malaysia. Namun sayangnya rider Ducati Lenovo itu harus kembali merasakan kenyataan yang pahit. Dia start dengan baik dan langsung memimpin balapan. Namun di lap ke-2 Pecco disalip Alex Marquez. Kemudian di lap ke-13 dia kalah saat duel melawan Pedro Acosta.
“Saya berencana meningkatkan tekanan di lap-lap terakhir, tetapi ketika Pedro menyalip saya, semuanya tidak berjalan lancar,” ujar Pecco.
Francesco Bagnaia : Ban Saya Kempes di Lap ke-12
Di lap ke-18, Francesco Bagnaia melambat dan sesekali melihat ke arah ban. Rider berusia 28 tahun itu pun kembali ke pit dan garasinya langsung ditutup. Apa yang terjadi? “Saya kehilangan performa dari satu lap ke lap berikutnya. Kami melihat dari data bahwa ban saya kempes di lap ke-12. Kemudian saya melanjutkan 5 lap lagi tanpa mengetahui mengapa roda belakang saya selip begitu keras dan saya tidak dapat mengendalikan motor saat mengerem,” ungkap rider asal Turin Italia itu.
juara dunia MotoGP 2 kali itu melanjutkan, “Saya hampir tidak bisa memacu motor dengan kecepatan penuh. Saya kemudian kembali ke pit dan ketika saya tiba jelaslah sudah ban bocor. Tekanan ban saya hanya 0,6 bar. Hal seperti itu bisa terjadi, tapi sayang sekali terjadi di akhir pekan ini.”
“Saya meninggalkan Sepang dengan perasaan lebih baik daripada setelah Motegi, meskipun poin yang bisa saya peroleh lebih sedikit. Kami memahami apa yang terjadi di trek. Saya akhirnya merasa percaya diri lagi. Secara keseluruhan, ini adalah akhir pekan yang positif,” imbuh Pecco berbesar hati.
BTW, Pecco juga menyoroti insiden tabrakan keras antara Jose Antonio Rueda dan Noah Dettwiler saat sighting lap sebelum balapan Moto3 dimulai. “Pertama, saya ingin berbicara tentang Moto3. Saya senang Rueda baik-baik saja, hanya mengalami memar dan patah pada pergelangan tangan. Kondisinya bisa saja lebih buruk dari itu,” ujar rider Italia itu.
Namun murid Valentino Rossi itu mengkritik Race Director yang tetap menggelar balapan usai terjadi crash yang cukup mengerikan. “Mungkin saya terlalu berempati. Tetapi membiarkan pembalap muda tetap balapan setelah terjadi crash seperti itu dan dalam kondisi seperti ini, bukanlah ide yang baik. Saya tidak bisa memahaminya,” tegas Pecco.
Setelah hanya mencetak 12 poin untuk kemenangannya dalam sprint di Sepang, Pecco kembali tergeser dari peringkat 3 dalam klasemen dari Marco Bezzecchi. Dengan 286 poin, kini dia tertingggal hanya 5 poin dari sahabatnya itu. Namun tekanan dari belakang semakin meningkat, Pedro Acosta yang finis ke-2 kini mengoleksi 260 poin atau hanya defisit 26 poin darinya.
