RiderTua.com – Casey Stoner kembali menyoroti penampilan ‘Baby Shark’ Pedro Acosta. Menurut mantan rider asal Australia itu, seharusnya Acosta menggunakan pendekatan balapan yang lebih bijaksana dan jangan terlalu mengandalkan bakatnya…
“Setiap pembalap pasti berbeda, begitu juga dengan cara mereka membalap. Ada yang mengandalkan rasa percaya diri dan ada yang lebih mengandalkan metode dan pikiran mereka,” ujar Stoner.
Casey Stoner : Pedro Acosta Harus Lebih Metodis Jangan Terlalu Mengandalkan Bakat

Setelah kesulitan di awal musim, Acosta akhirnya tampil kuat di beberapa balapan terakhir. Rider asal Murcia Spanyol itu berhasil meraih 4 podium dalam 6 balapan terakhir termasuk sprint. Yang terbaru, dia berhasil finis ke-2 di GP Hungaria dua pekan lalu.
Stoner berpendapat bahwa Acosta harus melakukan pendekatan balapan yang lebih bijaksana. “Saya masih melihat Pedro terkadang kesulitan mengalahkan beberapa rekan setimnya dengan motor yang sama. Jadi meskipun kita tahu dia punya bakat luar biasa, masih ada banyak ruang untuk berkembang di area itu. Menurutku jika menggunakan motor dari pabrikan yang sama maka kita harus benar-benar bisa mendominasi semua pembalap, kecuali mereka semua juga berada di barisan depan,” ujar juara dunia MotoGP dua kali itu.

Stoner menambahkan, “Kita telah melihat apa yang bisa dia lakukan dan apa yang bisa dia capai, dan kemudian ada balapan akhir pekan di mana dia benar-benar kesulitan untuk mengalahkan beberapa pembalap di motor yang sama. Jadi saya ingin melihatnya sedikit lebih metodis, tidak terlalu mengandalkan bakatnya, dan mencoba menemukan cara untuk menjaga gap dengan pembalap lain dengan motor yang sama. Saat dia bisa melakukannya, mungkin dia akan menemukan cara untuk lebih konsisten lagi kedepannya.”

Pembalap yang metodis itu kalau gak salah akan seperti Pecco jadinya..setiap masalah di analisa.. Gaya balap Bagnaia yang sistematis ini menunjukkan bahwa Pecco bukan hanya mengandalkan bakat bawaan, melainkan juga kerja cerdas dan strategi matang.
Dan kalau andalkan bakat akan seperti Marquez kira-kira… “Saya mengendarai berdasarkan insting… ketika mulai berpikir, justru semuanya jadi kacau,” kata Marc… jadi yang mana bagusnya? atau gabungan keduanya bro..?