RiderTua.com – Alex Marquez mampu finis kedua untuk keempat kalinya berturut-turut, tepat di belakang Marc Marquez. Meski ia puas dengan penampilannya, ia mengaku masih perlu meningkatkan performanya di bagian akhir balapan. Ia juga menekankan betapa istimewanya bisa bersaing dengan kakaknya, bukan karena ikatan keluarga, tetapi karena tingkat kompetitif yang dimiliki.
Selama balapan, ia tidak bisa berbuat apapun untuk melawan kecepatan Marc. Ketika Alex melebar di tikungan 5, ia tahu bannya lebih bagus, karena berada di belakang pembalap bisa membuatnya menghemat ban dan juga merasa nyaman. Saat melewati garis finis, ia melihat waktu 0,4 detik dan memacu motornya. Alex sempat berpikir akan melihat waktu 0,6 detik, ternyata sebaliknya, yaitu 0,3 detik.
Alex Marquez Senang Bisa Bertarung dengan Marc
“Mencatat waktu 38,3 detik cukup berisiko karena saya bisa mengalami crash, dan di sana saya memutuskan untuk sedikit lebih berhati-hati untuk menyelesaikan balapan, dan posisi kedua sudah cukup bagus. Saya senang bisa bertarung dengan Marc, bukan karena dia saudaraku, tapi karena siapa Marc sebenarnya,” akunya.
“Berada begitu dekat dengannya di sirkuit yang sangat dia kuasai menjadi sesuatu yang sangat bagus bagi kami. Saya juga ahli dalam hal itu, tapi saya harus realistis. Memulai seperti ini tidak pernah ada dalam mimpi terliarku, dan bertarung dengannya sungguh luar biasa,” lanjut alex.
Seri Aragon tahun 2020 menjadi balapan terbaik untuk Alex, tapi tahun itu tepat saat kondisi global tidak menentu, jadi semuanya terasa agak aneh baginya. “Saya memberikan segalanya dan tidak menahan apapun di titik manapun. Saya tahu ini soal strategi dan tahu Marc akan tiba di akhir balapan dengan sedikit lebih baik, tapi saya ingin membalap sendiri.”
Alex menjelaskan kalau ia dan timnya harus mengonsolidasikan fondasi pramusim yang dimiliki, dan cara terbaik untuk melakukannya yaitu memimpin balapan dan memberikan segalanya. “Saya pulang dengan mengetahui saya sudah memberikan 100 persen. Saya tidak akan mengambil 25 poin kemarin, tapi saya akan mendekatinya. Kita lihat apakah kami bisa melanjutkannya di jalur ini.”
Pembalap Gresini Racing tersebut sempat melawan Marc Marquez, namun itulah yang membuatnya senang. Saat di Parc Ferme, timnya memberitahu kalau sempat Marc tertinggal di belakangnya, dan hampir jatuh di tikungan 11. “Tapi tak ada siapapun yang mengenalnya lebih baik dariku. Saya tahu dia tidak pernah menyerah sampai akhir, dan saya perlu sedikit meningkatkan performa di akhir balapan. Yaitu mengendarai hingga batas itu, dimana pembalap bisa jatuh atau tetap berada di atas motor, dan dimana dia begitu nyaman.”
Area yang perlu ditingkatkannya yaitu keausan ban di akhir balapan. Alex mengaku merasa sedikit lebih sulit untuk mengendalikan batasnya dengan ban yang aus. Ketika ia harus meningkatkannya, dan disitulah kekuatan Marc, dia bisa melaju sangat cepat dengan kondisi ban aus. “Untuk sekarang kita menikmati momen ini, dan mulai hari Selasa atau sekitar itu, kita akan memikirkan persiapan untuk Austin,” tutupnya.
