Home MotoGP Alberto Puig : Satu-satunya Hal yang Tidak Pernah Hilang Adalah Keinginan Kami...

    Alberto Puig : Satu-satunya Hal yang Tidak Pernah Hilang Adalah Keinginan Kami untuk Bangkit

    Luca Marini
    Luca Marini

    RiderTua.com – Honda mengalami musim yang buruk di MotoGP pada 2024. Dengan hasil yang jauh dari ekspektasi, Alberto Puig (manajer tim Honda) tetap mempertahankan semangat dan menunjukkan sikap pantang menyerah untuk bangkit dan kembali ke jalur kemenangan.

    Dominasi tim-tim Eropa semakin menyulitkan motor RC213V. Dua pembalap tim pabrikan mereka yakni Joan Mir dan Luca Marini tidak bisa berbuat banyak. Keduanya hanya menempati peringkat 21 dan 22 di klasemen keseluruhan atau dua peringkat paling akhir dari pembalap reguler pada 2024. Mir sering kali mengalami crash dan tidak pernah berhasil masuk 10 besar, begitu juga Marini. Hanya Johann Zarco yang beberapa kali lolos ke Q2 dan finis di 10 besar dalam balapan di sepertiga akhir musim.

    Alberto Puig : Satu-satunya Hal yang Tidak Pernah Hilang Adalah Keinginan Kami untuk Bangkit

    Di paruh kedua musim, tampaknya usaha keras Honda sedikit membuahkan hasil. “Itu tidak mudah dan hasilnya tidak seperti yang kami harapkan. Itu adalah tahun di mana kami mencoba banyak solusi. Di paruh kedua musim ini, kami memiliki gambaran tentang apa yang bisa bekerja dan apa yang tidak. Kami membuat beberapa perbaikan, tetapi tidak sebanyak yang kami inginkan. Dari sudut pandang teknis, kami semakin memahami ke mana arah kami dan itu merupakan hal penting. Namun, butuh waktu sebelum kami melihat hasilnya di atas kertas,” ungkap Alberto Puig

    Alberto Puig - Joan Mir
    Alberto Puig – Joan Mir

    Sebagai manajer tim, Puig menyadari masa-masa sulit yang dihadapi Honda terutama jika dibandingkan dengan masa kejayaan bersama Marc Marquez. “Satu-satunya hal yang tidak pernah hilang dari kami adalah keinginan kami untuk bangkit. Keinginan untuk terus maju, bahkan ketika kami tertinggal jauh. Itu adalah fakta,” imbuh bos asal Spanyol itu.

    Selain itu, menjaga semangat kedua pebalap pabrikan juga menjadi fokus utama Honda. Joan Mir yang merupakan juara dunia MotoGP 2020 sangat frustrasi dengan performa motor Honda “Joan adalah juara dunia MotoGP, situasi saat ini tidak menyenangkan baginya. Motornya tidak berada pada level yang diinginkan. Dia mengalami beberapa kali crash. Dia adalah seorang juara dunia dan selalu ingin meraih hasil terbaik. Kami berharap dia bisa mempertahankan motivasinya, bahkan di masa-masa sulit,” tegas berusia 57 tahun itu.

    Luca Marini yang baru bergabung dengan Honda pada 2024, juga menghadapi masa transisi yang berat. Dari Ducati Desmosedici yang merupakan motor terbaik di grid, rider berusia 27 tahun itu harus menyesuaikan diri dengan RC213V. Meski begitu, pada sepertiga terakhir musim adik legenda MotoGP Valentino Rossi itu menunjukkan sedikit peningkatan. “Dia sangat analitis dan tidak memiliki batasan dalam hal pekerjaan. Dia dapat bekerja 24 jam sehari karena dia mencintai apa yang dia lakukan. Dia pria yang baik dan penuh rasa hormat,” puji Puig kepada pebalap asal Urbino Italia itu.

    Harapan Honda yang Lain

    Harapan terbesar Honda juga bertumpu pada tim penguji yang baru dibentuk. Dengan merekrut Aleix Espargaro sebagai tes rider untuk 2025 dan mengalihkan peran Takaaki Nakagami dari pembalap reguler menjaid tes rider, Honda ingin mempercepat proses pengembangan mereka. Selain itu, tes rider lama HRC Stefan Bradl akan tetap berkontribusi.

    “Aleix masih sangat cepat dan dia memiliki pengalaman, itu akan sangat penting. Taka juga cepat dan setingkat dengan Aleix. Dan kami juga masih memiliki Stefan, mungkin dia tidak secepat Aleix dan Taka tetapi dia sangat mengenal tim dan motornya. Selain itu dia juga akan melakukan pekerjaan penting yang juga akan membantu Aleix dan Taka. Tim penguji baru ini merupakan langkah besar bagi kami,” pungkas Alberto Puig.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini