RiderTua.com – Sepanjang musim ini bergulir, Brad Binder bertarung melawan rookie Pedro Acosta untuk memperebutkan ‘gelar’ sebagai pembalap RC16 tercepat dalam balapan. Balapan akhir pekan di Malaysia juga menjadi akhir pekan yang sulit bagi pembalap KTM itu. Sementara rekan setimnya Jack Miller berada di antara 10 pembalap teratas di semua sesi sejak sesi FP1 dan seterusnya, Binder harus mengambil jalan memutar melalui Q1 agar lolos ke Q2. Miller start dari posisi ke-7 dan Binder ke-10 di grid.
Binder memanfaatkan sesi latihan hari Jumat untuk menguji komponen baru yang akan digunakan musim depan. “Pada awal akhir pekan, kami berniat menggunakan pengembangan lebih lanjut yang akan memberi kami keuntungan untuk tahun depan. Kami ingin mencoba fitur-fitur baru di bagian belakang motor dan dapat menguji beberapa konfigurasi pada hari Jumat. Namun ternyata apa yang telah kami gunakan hingga saat ini adalah yang terbaik bagi kami,” ungkap rider asal Afrika Selatan itu.
Brad Binder : Masih Perlu Menyempurnakan Set-up Kami
Salah satu masalahnya adalah kurangnya pengalaman dengan komponen-komponen baru. Part-part tersebut belum benar-benar cocok dengan motornya. “Masalahnya, solusinya sudah bagus tetapi kami masih perlu menyempurnakannya karena kami belum menemukan set-up yang tepat untuknya. Itulah sebabnya material yang kami gunakan hampir sepanjang tahun, bekerja sedikit lebih baik. Namun saya merasa kami akhirnya mulai membuat kemajuan, meskipun kami masih memiliki jalan yang panjang untuk ditempuh,” ungkap Brad Binder.
Pada sesi FP2, pembalap berjuluk BradAttack itu berkonsentrasi untuk persiapan race pada hari Minggu. “Saya mencoba mempersiapkan diri di FP2 untuk balapan hari Minggu, melaju dengan banyak bahan bakar dan sudah menggunakan ban yang akan saya pakai di balapan,” ungkapnya. Mungkin inilah sebabnya Binder hanya menempati posisi ke-18 dalam sesi FP2.
Pada sprint race Sabtu sore, performa Binder meningkat di mana dia mampu naik dari posisi ke-10 di grid ke posisi ke-8 pada awalnya. “Saya memiliki start yang baik dalam sprint dan mampu dengan cepat menyalip dua pembalap di depan saya. Di tikungan 2, saya tidak sengaja mengaktifkan suspensi yang dapat diatur ketinggiannya yang berarti motor saya sangat tidak nyaman untuk dikendarai di antara tikungan 2 dan 3. Setelah itu, saya menjalani balapan yang bersih,” jelas kakak Darryn Binder (Moto2) itu.
Pada akhirnya Binder menyentuh garis finis di posisi ke-7, di depan Miller dan di belakang Franco Morbidelli (Pramac). “Saya mencoba untuk mengimbangi pembalap di depan saya, tetapi saya tidak memiliki kecepatan,” pungkasnya kecewa.
Di klasemen Kejuaraan Dunia, Brad Binder berada di peringkat 5 sebagai pembalap non-Ducati terbaik, unggul 6 poin dari Pedro Acosta yang akan menjadi rekan setimnya tahun depan.
