RiderTua.com – Setelah 3 tahun, Francesco Guidotti akan meninggalkan jabatannya sebagai manajer tim KTM pada akhir musim ini. Mantan manajer tim Pramac itu akan digantikan oleh Aki Ajo mulai tahun depan. Namun KTM menuai kritikan karena keputusan mereka untuk mengganti manajer tim.
Michael Laverty dari TNT Sports menegaskan, “Francesco salah satu yang terbaik. Saya mendengar dari banyak teknisi yang sangat berkualitas bahwa dia adalah manajer terbaik yang pernah bekerja dengan mereka. Jadi itu berita mengejutkan dari KTM. Saya menyamakannya dengan tim sepak bola Liga Premier yang harus memecat seseorang ketika hasilnya nol, dan biasanya manajerlah yang mendapat getahnya.”
KTM Dikecam Karena ‘Mengkambinghitamkan’ Francesco Guidotti
Michael Laverty menambahkan, “Francesco dijadikan kambing hitam. Ibaratnya ‘bola jatuh di kakinya lalu dia menendangnya dengan bagus’. Dia bekerja dengan peralatan yang dimilikinya dan melakukan pekerjaan yang luar biasa. Dia komunikator yang baik dan melakukan segalanya dengan benar untuk persepsi publik terhadap KTM.”
“Saya tidak suka, saya tidak suka dia dipindah 1 tahun lebih awal ketika dia masih memiliki kontrak untuk 2025. Jelas KTM harus membayar untuk pelepasan kontrak itu. Saya tidak melihat logika di baliknya. Ajo adalah manajer tim yang terampil, tetapi saya tidak melihatnya membuat perbedaan apa pun pada hasil di lintasan. Saya tidak melihat, bagaimana memindahkan Ajo akan menghasilkan beberapa persepuluh detik yang hilang dari mereka,” imbuh Laverty.

Neil Hodgson menambahkan, “Tetapi itulah yang kita lihat dari KTM sebagai pabrikan MotoGP selama bertahun-tahun. Mereka cukup keras. Mereka menginvestasikan banyak uang untuk proyek MotoGP ini. Realitanya adalah mereka terus tumbuh, melangkah maju, tetapi sayangnya satu pabrikan yakni Ducati telah melangkah lebih jauh.”
“Itulah satu-satunya alasan mengapa KTM tampak kesulitan. Jika Ducati 2024 sama dengan Ducati 2023, maka KTM akan berada di posisi yang sama. Saya tidak merasa Guidotti telah melakukan kesalahan. Tetapi seseorang harus bertanggung jawab. Hanya satu pabrikan yang bisa menang, jadi kita akan selalu mencari-cari jawaban. Memecat manajer tim sepertinya bukan jawaban yang tepat,” imbuh Hodgson.
Laverty menambahkan, “Ini adalah langkah untuk melakukan sesuatu demi menyenangkan ‘anggota dewan’ KTM.”
Kemudian Hodgson membandingkan Guidotti dengan penggantinya Aki Ajo. “Keduanya memiliki reputasi yang luar biasa di paddock ini, mereka berdua adalah yang terbaik. Tetapi memiliki gaya yang bertolak belakang. Ketika saya memikirkan Ajo, jumlah gelar yang dimenangkannya di kelas bawah dan menengah serta cara dia beroperasi, saya merasa itu akan lebih cocok dengan gaya pabrikan Austria yang militan daripada gaya Guidotti yang lebih santai, riang, dan profesional,” ungkap Hodgson.
Setelah 10 tahun di tim Pramac, Guidotti bergabung dengan KTM pada 2022 sebagai pengganti Mike Leitner. Dia memimpin tim ketika Brad Binder menempati peringkat 4 dalam klasemen MotoGP tahun lalu, yang merupakan peringkat tertinggi untuk KTM. Selain itu mereka juga menikmati performa kuat dari rookie Pedro Acosta tahun ini, yang akan pindah ke tim pabrikan pada 2025 ketika Ajo menjadi manajer tim.