RiderTua.com – Jorge Martin mengaku akan bisa memahami jika Ducati lebih memilih Marc Marquez untuk tim pabrikan 2025. Menurut rider Pramac itu, dari sisi marketing jelas Marquez yang merupakan juara dunia 8 kali lebih menarik ketimbang dirinya.
Saat ini Martin memimpin klasemen MotoGP sementara Marquez di peringkat 6. Namun Martinator tahu bahwa rival kuatnya itu mungkin akan mendapat ‘anggukan’ dari petinggi Ducati. “Saya bisa mengerti. Dia adalah Marc Marquez seorang juara dunia 8 kali. Pada level marketing, dia seperti ‘monster’. Saya memahami posisi itu. Ini meyakinkan saya bahwa semua pabrikan sedang menunggu apa yang akan terjadi,” ungkap rider berusia 25 tahun itu.
Jorge Martin menambahkan bahwa apapun yang terjadi, dia tidak akan dibiarkan tanpa motor dan dia yakin akan mempunyai opsi bagus. “Jelas, selain Marc ada Enea (Bastianini) yang baru saja comeback dari cedera. Bahkan menurutku Bezzecchi juga ikut (mencalonkan diri), mungkin peluangnya tidak begitu besar sekarang. Pada akhirnya, tahun lalu saya menjadi runner-up dan sekarang saya menjadi pemimpin klasemen dan hanya itu,” ujar rekan setim Franco Morbidelli itu.
Pada akhir 2022, Martin diabaikan demi Bastianini untuk promosi ke tim pabrikan Ducati. Namun debut Bestia menjadi rekan setim Pecco Bagnaia dirusak oleh cedera, sementara Martin gagal meraih gelar dunia di balapan final 2023 di Valencia.
Meskipun gagal bukan berarti Martin tidak bisa mengaktifkan klausul kontrak yang secara otomatis memungkinkan dia menggantikan Bastianini. Untuk tahun ke-3 nya, pembalap asal Madrid Spanyol itu berusaha meningkatkan performanya.
Martin mengatakan, “Saya sudah terbiasa. Saya mengalami hal yang sama selama 3 tahun hingga sekarang, ketika saya pergi, atau jika orang lain pergi. Jadi, itu adalah sesuatu yang tidak mempengaruhiku. Saya sudah jelas dengan pilihan manajer dan lingkungan yang saya miliki.”
“Saya tenang dan yang jelas itu semakin dekat, karena kami sudah lama berada di belakangnya, tapi kami berharap dalam dua pekan ini semuanya akan menjadi jelas. Jadi sampai saat itu, saya tidak bisa berkata apa-apa,” ungkap Martin.
Di Le Mans, General Manager Ducati Gigi Dall’Igna mengatakan bahwa ‘sejarah’ akan berperan dalam pengambilan keputusan besarnya dan bukan hanya hasil dari balapan musim 2024. Petunjuk itu dapat diartikan bahwa Marquez dengan sejarahnya sebagai juara MotoGP 6 kali, lebih diuntungkan ketimbang Martin.
Martin menegaskan dia akan hengkang dari Ducati jika dia tidak terpilih lagi sebagai pembalap pabrikan Ducati. “Saat ini saya tidak memikirkan hal itu. Itu bisa terjadi, ribuan hal bisa terjadi. Tetapi saya juga pantas berada di tim pabrikan Ducati resmi. Saat ini saya ingin menang, saya ingin memenangkan balapan. Opsi pertama saya sangat jelas. Jika saya tidak mendapatkan opsi itu, saya akan mencari opsi lain yang jelas,” tegas Martin.
“Yang ada di kepalaku selalu motor pemenang atau proyek pemenang. Aprilia adalah motor pemenang, KTM adalah motor pemenang, atau telah menjadi motor pemenang. Pastinya Honda dan Yamaha akan kembali kompetitif dalam beberapa tahun ke depan. Untuk saat ini, saya masih muda dan saya ingin menang,” pungkas Martinator.
RiderTua.com - Setelah Aleix Espargaro pensiun, Johann Zarco akan menjadi pembalap tertua di MotoGP pada 2025. Rider asal Prancis itu memulai…
RiderTua.com - GWM Ora menjadi satu-satunya merek yang belum dijual oleh Great Wall Motor di Indonesia sampai sekarang. Memang karena…
RiderTua.com - Pada ajang EICMA 2024 pada bulan November kemarin ada motor naked yang menarik, yaitu CFMoto 125NK resmi dikenalkan.…
This website uses cookies.
Leave a Comment