RiderTua.com – Pedro Acosta kini bisa ‘mengalahkan’ Marc Marquez dalam balapan (menyalipnya), di mana dulu Marc melakukannya juga dengan Valentino Rossi.. Pedro Acosta terus mempengaruhi masyarakat Spanyol, khususnya penggemar motorsport. Pembalap asal Murcia itu terkesan dengan sikap natural dan spontannya serta tentunya dengan hasil yang diraihnya di lintasan.Juara Moto3 2021 dan Juara Moto2 2023 telah melampaui banyak ekspektasi tinggi saat memasuki MotoGP.
Jika di Qatar ia adalah seorang pembalap pendatang baru yang fenomenal, dan kegagalan masalah pengaturan ban balapannya yang menggelikan menjadi berita utama, maka di Portugal ia mengambil langkah maju yang besar dalam hal kedewasaan sebagai seorang pembalap. Ia memanfaatkan masalah teknis yang terjadi pada motor Aprilia yang dikendarai Maverick Vinales untuk finis di podium MotoGP, mengungguli juara dunia delapan kali Marc Marquez dan sesama juara kelas premier dua kali Pecco Bagnaia (P-3) untuk pertama kalinya..
Itu sebabnya Acosta mendapat kesempatan untuk diwawancarai sebelum berangkat ke Austin untuk GP Amerika. Salah satu topik utama pembalap Spanyol itu adalah menyalip Marquez di Portimao. Acosta mengibaratkan pertemuan mereka di lintasan dengan pertemuan masa lalu antara pebalap asal Cervera dan Valentino Rossi. Perbandingan yang dibuat Marc sendiri baru-baru ini. Ini bukti Pedro punya bakat konstan di MotoGP. “Bagi saya tampaknya lebih mudah daripada di TV. Dia melakukannya (menyalip) bersama Rossi dan sekarang saya juga melakukannya. Anda harus menjadi yang terbaik. Terus lakukan itu. Keluarlah dan buat kekacauan. Itu menyenangkan,” katanya.
Acosta pun menjelaskan bahwa dirinya ingin menikmati momen seperti tahun 2022 ini, sembari merefleksikan betapa besarnya perubahan dan penderitaan yang dialaminya. Saya bersenang-senang dan melakukannya dengan baik. ”Saya dibayar untuk melakukan apa yang saya lakukan, jadi apa lagi yang bisa saya minta? Saya bisa melihat betapa banyak perubahan yang saya alami sejak Kejuaraan Dunia. Saya datang ke sini ketika saya berusia 16 tahun, dan sekarang saya hampir berusia 20 tahun, saya telah banyak berubah. Tahun pertama berjalan sangat baik, tahun ketiga berjalan sangat baik, namun tahun kedua terasa sulit pada awalnya dan saya pikir saya menjadi pembalap yang berbeda dibandingkan saat pertama kali memulai. Jika saya tidak belajar dan menjadi dewasa, saya akan keluar dari industri ini sekarang (Kejuaraan Dunia) karena kecepatan saya tidak akan mencapai level yang sama.”
RiderTua.com - Toyota dan sejumlah merek otomotif di Indonesia menghadirkan sejumlah produk terbaiknya kepada konsumennya. Dari tahun ke tahun, makin…
RiderTua.com - Toyota baru saja mengumumkan kenaikan harga mobilnya di Indonesia. Mungkin ada yang menganggap hanya beberapa model saja yang…
RiderTua.com - Penjualan Great Wall Motor di Indonesia memang baru dimulai, dengan model dari Haval dan Tank yang dihadirkan terlebih…
RiderTua.com - GWM Tank 500 menjadi satu dari beberapa mobil terbaru yang dihadirkan oleh Great Wall Motor di Indonesia melalui…
RiderTua.com - Fabio Quartararo dengan terang-terangan mengakui bahwa meski memiliki kontrak untuk musim ini di akhir 2023 lalu, dia sama…
RiderTua.com - Neta sempat mempertimbangkan untuk menghentikan penjualan model V. Jelas dengan dirilisnya V-II yang merupakan model facelift, model lamanya…
Leave a Comment