Enea Bastianini Harus Berubah Lebih Agresif Seperti Marc Marquez

RiderTua.com – Enea Bastianini tampil apik di GP Portugal dengan meraih pole position, finis ke-6 di sprint, dan finis ke-2 di balapan utama. Namun tekanan yang rider Italia itu terima terlihat jelas ketika Davide Tardozzi (manajer tim Ducati), menuntut dia tampil lebih banyak agresif sebelum balapan utama hari Minggu di sirkuit Algarve-Portimao.

“Menurutku Enea harus mengubah sikapnya. Dia harus lebih agresif. Karena dia tidak bisa menyalip saat sprint. Bukan karena dia melakukan late braking. Masalahnya, di MotoGP level motor dan pembalapnya sangat tinggi dan itu membuatnya datar. Jadi untuk menyalip, kita harus melakukan seperti apa yang dilakukan Marc Marquez terhadap Jorge Martin. Kita harus lebih agresif. Menurutku Enea memahami hal ini,” tegas Tardozzi.

Manajer Tim Ducati : Enea Bastianini Harus Berubah Lebih Agresif Seperti Marc Marquez

Dan Enea Bastianini berhasil merespons masukan sang bos dengan hasil yang jauh lebih baik. Rider berusia 26 tahun itu hanya tertinggal dari Jorge Martin (Pramac) di GP Portugal. Bestia mengakhiri seri kedua musim 2024 di peringkat 3 dalam klasemen MotoGP, di atas rekan setimnya sekaligus juara dunia dua kali berturut-turut Francesco Bagnaia yang menempati peringkat 4 dengan selisih hanya 2 poin.

Namun masa depan Pecco Bagnaia relatif lebih aman setelah murid Valentino Rossi itu menandatangani kontrak baru (2025 dan 2026), sementara banyak pembalap yang mengincar kursi Bastianini di tim pabrikan Ducati untuk tahun depan. Seperti diketahui, debut Bastianini dengan The Red terhenti karena cedera bahu serius yang dideritanya saat sprint pertama di Portimao pada 2023 lalu.

Michael Laverty mengatakan bahwa Enea mendapatkan semua yang dia inginkan yakni kontrak pabrikan Ducati. Dia muncul dengan seragam merah dan crash. Cedera bahu menghambatnya sepanjang musim. Dia tidak senang dengan GP23 tapi motor baru sepertinya cocok untuknya. Dia cepat di Qatar dan cepat dalam tes. Meraih pole position pada hari Sabtu. Dia semakin dekat dengan pembalap teratas.

Laverty menjelaskan, “Masalah yang dia punya? Pecco ada di sisi lain garasi. Kita tahu bahwa Fermin Aldeguer telah menandatangani kontrak dengan Ducati. Dan kita tahu bahwa kontrak Fabio Quartararo sudah habis. Martin juga menginginkan pabrikan Ducati. Enea yang tidak beruntung sedang membangun kembali kekuatannya dan mengatur ulang kesepakatannya dengan Ducati tetapi semua rider sudah berada di level terbaiknya untuk mengejar kursinya. Jadi dia tidak punya waktu untuk beradaptasi, sungguh. Dia punya kecepatan. Dia hanya membutuhkan lebih banyak waktu.”

Tapi usai GP Portugal, Bastianini dapat menikmati istirahat selama 3 pekan dengan nyaman karena dia berhasil mengamankan peringkat 3 dalam klasemen. Pertarungan berikutnya adalah seri ke-3 di Texas-Austin, dimana dia meraih kemenangan pada tahun 2022.

“Enea kembali percaya diri. Dengan podium, ini artinya dia mulai beradaptasi dengan pabrikan Ducati. Kesalahannya pada hari Sabtu karena dia nervous. Dia harus rileks. Akhir pekan depan balapan di COTA, dimana dia pernah menang sebelumnya. Dia bisa membangun kekuatannya dan mencoba menyelesaikan kontrak lebih awal. Karena semua rider menginginkan kursi pabrikan Ducati,” pungkas Laverty.