RiderTua.com – Dalam kesepakatan baru dengan Juara Dunia MotoGP Francesco Pecco Bagnaia, terungkap bahwa Ducati menyerahkan tanggung jawab atas kontrak Pecco kepada direktur olahraga yang baru Mauro Grassilli yang sebelumnya belum pernah menegosiasikan kesepakatan pembalap.
Kontrak baru Pecco dengan Ducati muncul setelah negosiasi yang lebih sulit dari perkiraan para penggemar MotoGP. Dan perpanjangan kontrak setelah akhir tahun ini antara rider asal Turin Italia itu dengan pabrikan asal Borgo Panigale Italia itu tampak seperti formalitas. Akhirnya Pecco menandatangani komitmen multi-tahun senilai ‘minimal’ 6 juta euro (Rp 103 miliar) per musim, bahkan sebelumnya dikabarkan oleh beberapa media hingga 7 Juta Euro.
Negosiasi Kontrak Pecco Bagnaia dengan Ducati Ternyata Sulit, Diluar Perkiraan!

Namun ternyata masih ada kendala yang harus diatasi sebelum Ducati bisa mengikat Pecco Bagnaia. Karena Mauro Grassilli yang menggantikan Paolo Ciabatti sebagai direktur olahraga Ducati, bertanggung jawab atas negosiasi tersebut dan belum pernah menegosiasikan kontrak pembalap MotoGP sebelumnya.
Grassilli mengatakan, “Saya berkarir selama 20 tahun di bidang pemasaran, di mana peran saya adalah mengumpulkan sumber daya keuangan sebesar mungkin agar tim MotoGP dan WorldSBK dapat bekerja, melalui hubungan yang saya miliki dengan sponsor. Ini pertama kalinya saya menegosiasikan kontrak di mana (ibarat) sayalah yang punya dompet, uangnya”.
“(Awalnya)Menurutku itu mudah, namun kenyataannya jauh lebih sulit dari yang saya bayangkan. Namun berkat semua pihak kami berhasil mencapai kesepakatan. Semua orang menganggap remeh pembaruan kontrak Pecco Bagnaia, tapi itu tidak semudah yang dibayangkan orang,” imbuhnya.
Tekanan untuk mempertahankan Pecco Bagnaia bertambah karena bos balap Ducati Gigi Dall’Igna berharap agar kontraknya selesai sebelum musim dimulai. Akhirnya kesepakatan itu diamankan menjelang seri pembuka musim di GP Qatar yang kemudian dimenangi rider berusia 26 tahun itu.
Grassilli menjelaskan bahwa ada saat ketika dia ragu untuk bisa menyelesaikan kesepakatannya sebelum Qatar, karena mungkin dia kurang pengalaman memahami keseluruhan konteksnya. Perpanjangan kontrak pertamanya dengan pembalap penting, dan itu tidaklah mudah.
Grassilli menambahkan, “Targetnya adalah memperbarui kontrak Pecco sebelum balapan pertama, dan kami mencapainya. Dan bukan hanya karena hasilnya, tapi karena menggabungkan semua value brand kami dan dia sangat dicintai oleh seluruh fans Ducati.”
Persaingan untuk mendapatkan kursi pabrikan Ducati kedua pada tahun 2025 sedang berlangsung. Enea Bastianini menguasai bola tetapi Jorge Martin yang saat ini di tim Pramac mengancam akan keluar dari Ducati kecuali dia dipromosikan tahun depan. Namun Marc Marquez juga merupakan pilihan yang menarik.
“Sekarang kami memutuskan untuk memperlambat dan melihat bagaimana perkembangan di trek. Kami memiliki motor yang kompetitif, yang paling diinginkan dipabrikan resmi kedua. Pilihan itu penting, harus dipertimbangkan dan itu butuh waktu. Kami memiliki banyak pilihan yang dapat kami putuskan,” pungkas Grassilli.