Motor-motor Jepang: Kenapa Belum Memiliki Pembalap Terbaik dari Jepang Sendiri di Kelas MotoGP?

RiderTua.com – Dulu motor merek Jepang mendominasi di MotoGP melebihi pencapaian para pembalap asal Jepang. Saat ini Honda-Yamaha sulit untuk menang, pabrikan motor Jepang memegang peranan penting dalam kejuaraan balap motor dunia. Meskipun sehubungan dengan hasilnya saat ini Honda dan Yamaha terus-menerus berada dalam krisis, beban penuh dari dua wakil tetap (Yamaha-Honda) di paddock masih terlihat. Komitmen merekalah yang menjadikan balap motor sebagai ajang olahraga global.

Jadi wajar saja jika Dorna sebagai penyelenggara dan pemasar sangat tertarik untuk menghadirkan pembalap Asia di Kejuaraan Dunia. Idemitsu Asia Talent Cup akan memasuki musim ke-10 pada 2024. Pembalap terbaik dalam ajang ini dapat mencapai puncak olahraga melalui Red Bull Rookies dan Kejuaraan Dunia Junior Moto3.

Motor-motor Jepang: Kenapa Belum Memiliki Pembalap Terbaik dari Jepang Sendiri di Kelas MotoGP?

Kehadiran merek-merek top yang dipadukan dengan dukungan profesional terhadap talenta-talenta muda menjaga semangat tetap terjaga. Selain berhasil mendatangkan pembalap asal Thailand, Indonesia, dan Malaysia ke balap profesional, pembalap Jepang juga akan terwakili di seluruh kelas balap pada 2024.

Taiyo Furusato (Honda), Tatsuki Suzuki (Husqvarna) dan Ryusei Yamanaka (KTM) berputar-putar di kelas Moto3 dan tidak mengisi kesenjangan. Ketiganya berada di barisan depan saat start. Yamanaka kemudian merosot, Suzuki berhasil menempati posisi ke-7 dan Furusato berakhir di podium bersorak untuk bos tim Hiroshi Aoyama.

Ayumu Sasaki (runner-up Moto3 2023) seperti juga Ai Ogura, kini terjun di kelas menengah. Meskipun Sasaki gagal mencapai garis finis pada balapan pertamanya dengan mesin 3-silinder Triumph dengan sasis Kalex (dua kali lebih bertenaga), Ogura menjadi sorotan seperti yang dia lakukan pada tahun debutnya. Pembalap berusia 23 tahun itu telah disebutkan beberapa kali sebagai kandidat potensial untuk MotoGP, namun pada akhirnya dia kembali menunggangi motor Moto2 musim ini. Di tim Boscoscuo, dia finis ke-4 dan kehilangan podium saat start dengan selisih 0,7 detik.

Segalanya tidak berjalan baik untuk pembalap Jepang di kelas MotoGP. Tapi setidaknya ada Takaaki Nakagami di sana, dimana dia terjun di kelas premier sejak tahun 2018. Rider asal Chiba itu tak pernah tampil menawan dan belum pernah menang di MotoGP. Pada tahun 2020 dia mengakhiri musim di peringkat 10 sebagai hasil terbaiknya. Loyalitas rider berusia 32 tahun itu sungguh luar biasa karena setia kepada Honda selama 11 tahun. Atau justru sebaliknya? Bisakah Taka menunggangi merek lain? Jawabannya sederhana, Taka akan mengakhiri karirnya di Honda.

Meskipun saat ini tidak ada rider Jepang yang moncer di balap motor (setelah 20 tahun lalu Makoto Tamada merayakan kemenangan terakhirnya di liga teratas pada balapan kandangnya di Motegi), hari ini Honda berada pada posisi yang baik dalam hal membalap.

Pada balapan pertama Asia Talent Cup yang digelar sebagai bagian pembuka MotoGP di Lusail Qatar, ada dua rider Jepang yang naik podium yakni Zen Mitari dan Riichi Takahira.