RiderTua.com – Pada hari ketiga tes IRTA di Sepang, lap tercepat Luca Marini adalah 1:58.0 menit atau lebih lambat 0,6 detik dari rekan setimnya Joan Mir. Dan dua pembalap tim LCR Johann Zarco dan Taka Nakagami juga unggul dari pendatang baru tim Repsol Honda itu di klasemen akhir.
Meski begitu, Marini meninggalkan Malaysia dengan perasaan optimis. “Pasti ada banyak hal positif. Setelah 3 hari di waktu yang sama dengan semua pembalap cepat lainnya di lintasan, jelas di mana posisi kami saat ini. Joan melakukan time attacknya dengan baik. Jelas dia paham apa yang dibutuhkan Honda agar bisa cepat. Saya belum sejauh itu. Masih terlalu banyak gaya Ducati dalam diriku,” ungkap rider asal Italia itu.
Luca Marini : Kelebihan Motor Honda? No Comment!
Jadi bagaimana Luca Marini akan menjadikan Honda RC213V sebagai motornya? “Pada hari terakhir, kami mulai mengutak-atik set-up. Dengan wheelbase, tapi secara umum juga dengan keseimbangan. Rasanya cukup oke menjelang akhir. Kami akan mendapatkan banyak suku cadang baru di Qatar, dan saya berharap banyak,” ujar adik Valentino Rossi itu.
Menurut Marini, secara umum tes Qatar akan menjelaskan lebih banyak tentang kecepatan balapan sebenarnya dibandingkan tes pertama musim ini di Malaysia. Marini juga merenungkan apa yang ditemukan Ducati selama tes musim dingin.
“Catatan waktu 1:56 luar biasa. Saya tidak tahu bagaimana melakukannya. Saya belum terbiasa dengan rem karena saya tidak bisa menggunakan rem belakang seperti biasanya. Ini semua tentang beberapa meter terakhir sebelum berbelok. Di sini saya jauh lebih baik dengan Ducati dibandingkan dengan Honda saat ini,” jelas Maro. Dan di sinilah dia melihat kesenjangan terbesar dibandingkan rekannya joan Mir.
Namun Marini tidak ingin mengubah Honda menjadi Ducati. “Saya tidak percaya akan hal itu. Kita harus menghormati DNA. Saya selalu suka mengembangkan kekuatan kita sendiri,” tegas suami Marta Vincenzi itu.
Saat ditanya mengenai apa sebenarnya kelebihan Honda saat ini, Marini bungkam. Setidaknya dia melihat adanya peningkatan dibandingkan hari sebelumnya. “Saya tidak perlu terlalu bersusah payah dengan perilaku membalap dengan ban bekas hari ini. Kita juga dapat melihatnya dari fakta bahwa data saya sedikit,” ujar Maro.
Ada peningkatan nyata dari uji coba dalam beberapa hari terakhir. “Keluar dari tikungan sudah membaik sejak saya bisa berakselerasi lagi. Pekerjaan kami jelas, kami harus meningkat saat di Qatar,” ujar putra Mama Stefania itu.
“Peningkatan aerodinamis berarti ban mengalami tekanan yang lebih besar dibandingkan sebelumnya. Kami akan membutuhkan ban yang lebih keras di masa depan. Pastinya di belakang, tapi mungkin juga di depan. Yang ada saat ini, tidak lagi cukup konsisten,” pungkas Luca Marini.
