RiderTua.com – Mobil listrik yang dijual di pasar global kebanyakan masih memakai baterai nikel. Walau demikian, merek seperti BYD mulai menggunakan baterai LFP atau lithium ferro-phosphate. Memang BYD mengandalkan baterai LFP untuk mobil listrik dalam lini produknya. Sehingga mereka tidak mempertimbangkan untuk memakai baterai jenis lainnya seperti nikel.
Mobil Listrik BYD Andalkan Baterai Lithium Ferro-Phosphate
Untuk mobil ramah lingkungan, baik itu mobil listrik maupun plug-hybrid sama-sama memiliki baterai. Tentunya ada beberapa jenis baterai yang dipakai, dengan baterai nikel yang paling banyak dipakai oleh produsen otomotif di seluruh dunia. Hanya saja baterai jenis ini memiliki kelemahan yang cukup jelas, seperti mudah meledak ketika ditusuk atau ketika mobil mengalami kecelakaan yang dapat merusak komponen tersebut.
Tentunya produsen harus mencari solusi agar dapat menghindari kelemahan tersebut, sehingga dirancang baterai LFP, yang memiliki daya tahan tinggi sehingga tidak gampang meledak ketika baterainya rusak akibat tabrakan ataupun ditusuk beberapa kali. BYD memiliki baterai ini dalam bentuk Blade Battery pada mobil seperti Atto 3 hingga Seal.

Lebih Aman
Dengan baterai ini, BYD dapat menghasilkan mobil listrik yang lebih aman dan pastinya memiliki jarak tempuh cukup jauh. Karena memakai baterai LFP, mereka tidak akan memakai baterai jenis lainnya seperti nikel, walau mereka tidak langsung mengatakannya. Jelas dengan mengandalkan satu jenis baterai sudah cukup, itupun dengan ketahanan yang cukup bagus.
BYD masih akan mengandalkan baterai jenis ini dan tidak akan beralih ke jenis lainnya dengan alasan keamanan. Jika dibandingkan dengan baterai nikel yang gampang meledak jika tertusuk, baterai LFP masih dapat menahan berbagai macam kerusakan. Walau tetap saja, apapun jenis baterainya masih tetap harus dijaga dengan baik agar tidak menurun kualitasnya.






