Pecco Bagnaia : Aerodinamika GP24 Lebih Canggih? Lawan Menangis!

RiderTua.com – Ketika Juara dunia MotoGP dua kali berturut-turut Pecco Bagnaia ditanya mengenai perpindahan dari GP23 ke GP24, pembalap Ducati itu mengungkapkan, “Motor tahun lalu hampir sempurna, tetapi sulit di beberapa area. Musim lalu saya mengalami banyak masalah pada hari Jumat. Peningkatan terbesar ada di beberapa area, yang kami berdua bisa tangani karena gaya balap kami cukup cocok.” Pecco merujuk pada rekan setimnya Enea Bastianini.

Pada presentasi tim Ducati Lenovo sekaligus memamerkan Desmosedici GP24 terbaru pada hari Senin (22 Januari) di Madonna di Campiglio, bos balap Ducati Gigi Dall’Igna mengungkapkan bahwa kemajuan kecil namun penting telah dibuat pada mesin untuk tahun 2024.

Pecco Bagnaia : Fairing Baru? Bagus Tapi Berbeda

Francesco Bagnaia melanjutkan, “Valencia bukanlah trek di mana kita dapat merasakan performanya dengan jelas. Tapi aku merasakan sesuatu, jadi menurutku ini peningkatan yang bagus. Namun kita harus mengujinya lebih baik lagi di Malaysia. Tes Valencia hanya 2 hari pasca meraih gelar, itu bukan waktu terbaik. Di Malaysia akan lebih menarik untuk menguji segalanya dan memiliki basic untuk memulainya.”

Salah satu fokus pada tes Sepang (6 hingga 8 Februari) adalah pada paket aero Ducati. Pasalnya, sebelumnya Gigi Dall’Igna mengumumkan adanya perubahan signifikan pada Desmosedici yang baru. “Fairingnya akan sangat berbeda dari musim sebelumnya,” ungkap insinyur asal Italia itu.

Sejauh ini konfigurasi yang ditampilkan belum final. Menurut keterangan pihak Ducati sendiri, bahkan para pembalap pabrikan pun belum melihat fairing terbarunya. “Tetapi orang-orang di tim mengatakan kepada saya bahwa itu bagus. Bagus, dan juga berbeda (dari sebelumnya),” tegas Bagnaia.

Daftar keinginan Pecco kepada para ahli aerodinamika adalah sebuah tantangan. “Pengendalian motor lebih baik, drag (gaya yang diberikan oleh udara pada setiap benda-benda yang bergerak) lebih banyak, tapi juga downforce (gaya turun atau tekanan ke bawah yang diciptakan oleh karakteristik aerodinamika), jadi sedikit dari semuanya. Tetapi menurut saya mereka melakukan pekerjaan dengan baik,” ujar tunangan Domizia Castagnini itu sambil tersenyum.

Pembalap asal Turin Italia itu juga ingin meningkatkan kemampuan pribadinya untuk musim keduanya dengan nomor start bergengsi #1. Yang terpenting, dia ingin daya ledaknya kembali, yang sempat hilang setelah crash mengerikan di Barcelona. “Dalam 3 atau 4 balapan terakhir musim ini saya merasakan feeling bagus yang sama seperti di awal, tapi saya rasa saya masih harus meningkatkannya,” imbuh Pecco.

Murid VR46 itu menjelaskan, “Kita semua tahu bahwa lebih baik tidak crash saat balapan. Tahun lalu, bersama Morbidelli dan Vinales, saya adalah pembalap dengan jumlah crash paling sedikit yakni 7 kali sepanjang musim. Saya sendiri, 5 dari 7 crash ini terjadi saat balapan. Jadi itu adalah sesuatu yang perlu saya perbaiki, meskipun 2 dari 5 crash itu bukan karena kesalahan saya. Tapi itu bisa terjadi dan tahun ini, dengan 22 balapan utama dan 22 sprint, penting untuk tetap kompetitif seperti biasanya, namun lebih konsisten.”

Apa rencana juara bertahan berusia 27 tahun itu untuk musim intensif dengan 44 seri MotoGP? “Rencana saya adalah menjadi yang terdepan dalam 44 balapan. Kami akan mencobanya. Kita pasti harus punya strategi. Tahun lalu kami sangat mempersiapkan segalanya. Menurutku itu adalah tahun terbaik dalam hidupku dalam hal persiapan,” jawab Pecco.

“Tapi kami juga mendapat libur 3 pekan di bulan Mei dan 5 pekan lagi di bulan Juli. Tahun ini hanya ada 3 pekan di bulan Juli, di mana World Ducati Week dan pernikahanku digelar. Mari kita lihat, dengan pelatih kita, kita akan merencanakan segalanya sebaik mungkin dan bersiap untuk segalanya. Kita harus mencapai target kita, pada akhirnya itu hal terbaik,” pungkas adik Carola Bagnaia itu.