Jack Miller : Meski ‘Menjiplak’ Geometri Ducati, Dia Belum Gacor Juga

RiderTua.com – KTM mengalami kemajuan yang mengesankan meski harus menghadapi gempuran skuat Ducati (8 motor). Ketika Jack Miller ditanya, seberapa besar pengaruh masukannya terhadap evolusi KTM tahun lalu menjadi motor yang lebih panjang dan lebih tinggi sesuai dengan gaya Ducati?

Miller menjawab, “Kita hanya perlu mengambil foto motorku dari tahun 2022 dan membandingkannya dengan motorku tahun 2023 untuk memahami seberapa besar dampaknya. Jika kita meletakkan keduanya berdampingan, geometri keduanya terlihat hampir identik.”

Jack Miller : Meski ‘Menjiplak’ Geometri Ducati, Dia Belum Gacor Juga

Jack Miller melanjutkan, “Tentu komponennya masih dibuat ala KTM, tapi kalau bicara motor balap di tahun 2023, kita harus mengarah ke sana. Apalagi dengan aerodinamis, rem, winglet dan semuanya. Kita membutuhkan power, kita harus bisa menggunakan power itu dan kita harus bisa mengerem sekuat mungkin. Ini adalah tiga komponennya. Berbelok adalah soal lain, perilaku kemudi kami tidak buruk. Kami tidak pernah mempermasalahkannya.”

Ketika ditanya apakah Miller menyukai motor responsif, rider Red Bull KTM asal Australia itu mengatakan, “Saya menyukainya, saya pernah mengendarai Honda, saya tidak keberatan. Masalahnya adalah, jika kita ingin memiliki motor yang kompetitif saat ini, melawan 8 pembalap Ducati, maka kita memerlukan sesuatu untuk bisa melawan mereka.”

Tahun pertama Miller sejak meninggalkan tim pabrikan Ducati ke KTM, berakhir di peringkat 11 dalam klasemen. Podium di Spanyol adalah awal yang menjanjikan tetapi akhirnya dia dikalahkan oleh rekan setimnya Brad Binder. Musim JackAss berakhir dengan kehilangan posisi terdepan pada seri terakhir di Valencia.

Suami Ruby Adriana itu menjanjikan dirinya akan tampil lebih baik tahun ini. “Saya kira begitu. Oke, hasilnya mungkin tidak mencerminkan hal itu, tetapi setiap tahun saya merasa bahwa saya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Saya menjadi semakin kuat. Pendekatan yang berbeda, mentalitas yang berbeda, strategi yang berbeda. Saya merasakannya setiap tahun, secara fisik dan mental,” ungkap Miller.

“Saya berumur 28 tahun. Di dunia di mana kita selalu fokus pada hal-hal baru, kebanyakan orang mengalami tahun-tahun terbaik mereka di usia pertengahan 20-an atau awal 30-an. Saya merasa tahun-tahun terbaikku belum tiba. Dan hal itu datang dari kedewasaan, kerja keras, dan strategi secara keseluruhan. Saya belajar dari kesalahanku. Ini adalah hal-hal yang dapat kita bawa dan gunakan untuk menjadi orang yang lebih baik,” pungkas Papa Pip Florence itu.