Home MotoGP Honda Repsol Anti Pembalap Rookie Seperti Pedro Acosta dan Fermin Aldeguer? Tapi...

    Honda Repsol Anti Pembalap Rookie Seperti Pedro Acosta dan Fermin Aldeguer? Tapi Kenapa?

    Pedro Acosta - Fermin Aldeguer
    Pedro Acosta - Fermin Aldeguer

    RiderTua.com – Pedro Acosta, pembalap muda berbakat yang menjadi sorotan sejak debut luar biasanya di Moto3. Rider yang dijuluki ‘the next Marc Marquez’ itu menjadi properti panas setelah meraih gelar dunia Moto2 2023. Dan mungkin di era MotoGP sebelumnya, dia ditakdirkan untuk bergabung dengan Honda. Alih-alih kekuatan pabrikan Jepang itu yang sedang menurun, jalur bagi Acosta ke MotoGP adalah bersama tim GASGAS Tech3 di mana dia diharapkan dapat memberikan dampak yang nyata di tim milik Herve Poncharal itu.

    Namun meski sedang dalam masa paceklik, Honda mampu menawarkan motor pabrikan untuk musim ini setelah tahu Marc Marquez akan hengkang meninggalkan mereka setelah 11 tahun.

    Honda Ingin Merekrut Pedro Acosta? Ini Jawaban Alberto Puig

    Apakah Honda mencoba memikat Pedro Acosta sebelum akhirnya memilih Luca Marini? Manajer tim Repsol Honda Alberto Puig menjelaskan, “Saya tidak pernah mempertimbangkannya. Kami tidak pernah mempertimbangkan untuk merekrut pembalap non-MotoGP untuk tahun berikutnya. Karena kami menganggap, Acosta atau Fermin Aldeguer belum memiliki pengalaman di MotoGP.”

    Alberto Puig
    Alberto Puig

    Aldeguer, pembalap muda sensasional asal Spanyol lainnya yang banyak dikaitkan dengan lowongan di Repsol Honda sebelum Marini masuk.

    Sejurus kemudian Puig menjelaskan, mengapa dia tidak menginginkan seorang rookie. “Ini adalah tahun pertama di mana alih-alih memberi kami data, pembalaplah yang menerima data dari tim dan kami tidak membutuhkannya. Kami membutuhkan seseorang yang sudah mengetahui apa itu MotoGP, bagaimana mengelola salah satu motor tersebut, untuk menerima komentar dan masukan dari mereka,” tegas Puig.

    Bos tim asal Spanyol itu mengungkapkan, “Itulah prioritasnya, seseorang dari MotoGP dengan pengalaman tertentu. Bahwa ada pembalap Moto2 yang sangat cepat? Kami tahu itu, namun saat ini merupakan sebuah kesalahan, jika merekrut pembalap yang naik kelas pada tahun ini.”

    Namun yang jelas, kebijakan itu merupakan hal baru bagi Honda. Pada tahun 2013, mereka merekrut juara Moto2 Marc Marquez ke kelas utama. Marquez meraih gelar juara di musim rookie-nya dan memenangkan gelar dalam 6 dari 7 musim pertamanya.

    Acosta disamakan dengan Marquez karena kemampuannya yang luar biasa. Namun dengan Honda yang sedang dalam tahap pembangunan kembali, apakah mereka tidak lagi mampu mencari the next Marc Marquez?

    Puig mengatakan, “Target kami sekarang adalah memperbaiki motornya, karena jika kami tidak memperbaiki motornya, kami tidak akan bisa meyakinkan pembalap untuk ikut balapan bersama kami. Kami tahu ketika kami punya motor yang kompetitif, orang-orang akan ingin balapan bersama Honda. Karena Honda tetaplah Honda. Tidak peduli seberapa besar situasi yang terjadi saat ini, Honda bukanlah Ducati, juga bukan Aprilia, Honda adalah Honda. Jika kami memiliki motor itu, saya tahu para pembalap akan ingin datang ke sini.”

    Pencarian pembalap Repsol Honda baru, setelah Marquez mengonfirmasi keluarnya tahun lalu, terhenti. Selain Aldeguer dan Tony Arbolino dari Moto2, Fabio di Giannantonio yang sedang dalam performa terbaik juga disebutkan. Miguel Oliveira dan Maverick Vinales menjadi nama pertama yang diberitakan jadi target.

    Namun pada akhirnya, pikiran analitis Marini mendapat ‘anggukan’. Mantan pembalap VR46 ini akan menaiki motor pabrikan untuk pertama kalinya, mewakili Honda seperti yang pernah dilakukan kakaknya Valentino Rossi.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini