Pit Beirer : Moto3 Sulit Diprediksi

RiderTua.com – Insinyur Pierer Mobility AG telah mengembangkan motor balap RC4 4-tak silinder tunggal 250cc baru untuk Kejuaraan Dunia Moto3 pada 2024. Pit Beirer (motorsport direktur Pierer Mobility AG) mengatakan, “Sejak Deniz Oncu, Sasaki dan Moreira naik ke Moto2 bersama kami, Dani Holgado di Red Bull KTM Tech3 dan David Alonso di tim Aspar akan menjadi kandidat gelar paling menjanjikan di 4 merek Moto3 kami.”

Pit menambahkan, “Tetapi Moto3 yang bervariasi sangat sulit diprediksi. Kami sempat unggul di Moto3 tahun ini ketika Dani Holgado unggul 41 poin, tapi sayangnya keunggulan itu hilang begitu saja seperti mentega meleleh di bawah sinar matahari.”

Pit Beirer : Moto3 Sulit Diprediksi

“Kami telah menyelesaikan homologasi terakhir sepeda motor baru di Moto3 untuk tahun 2020,” ungkap manajer proyek Moto3 Christian Korntner. Karena krisis kesehatan, awalnya homologasi dibekukan 1 tahun lagi karena alasan anggaran, yaitu hingga akhir tahun 2021. Setelah itu, karena solidaritas dengan tim, homologasi diperpanjang 2 tahun lagi.

Sejak tahun 2020, hanya pembaruan teknologi kecil yang diizinkan untuk KTM RC4. Menurut peraturan, mereka harus tersedia untuk semua tim pada waktu yang bersamaan. Karena di Moto3 tidak ada prototipe yang diizinkan dibuat sejak tahun 2015. “Dengan generasi RC4 baru, seluruh paketnya baru termasuk mesinnya. Semuanya lebih kompak, fokusnya ada pada pengemasan,” imbuh Christian Korntner.

Test rider Efren Vazquez melakukan sebagian besar tes. Beberapa pembalap reguler seperti Dani Holgado menjajal motornya pertama kali usai GP Barcelona pada Senin (4 September), lalu pada tes Pirelli di Valencia pada 27 November dan saat tes pribadi di Sirkuit Ricardo Tormo pada 29 November.

Dalam wawancara, Pit Beirer menjelaskan, “Tapi sekarang kami memiliki tim pengembangan Moto3 yang sangat kuat di Munderfing. Tim ini sudah lama sekali mengerjakan motor baru. Sangat bagus untuk motor jika kita tidak harus memproduksi sesuatu di bawah tekanan homologasi tahunan, namun dapat diuji dan dikembangkan selama 2 atau 3 tahun.”

“Selama krisis kesehatan, masuk akal bagi kelas ini untuk tidak melakukan perang pengembangan secara ekstrem, karena balapan Kejuaraan Dunia antara Honda dan merek kami sangat seimbang dalam hal material.”

“Tentu saja sekarang kita memiliki posisi start yang menarik, karena Honda telah berkembang selama 3 tahun dan kami telah berkembang selama 3 tahun. Jadi tahun depan akan muncul situasi persaingan baru,” imbuh Beirer.

Lebih lanjut bos asal Jerman itu mengungkapkan, “Keseimbangan kekuatan dapat berubah secara drastis; Tapi ini juga bisa tetap menjadi pertarungan head-to-head. Akan lebih baik bagi kelas dan semua orang yang terlibat jika ini tetap menjadi duel head-to-head. Ketika satu merek mendominasi Moto3, maka terjadi pergeseran kekuatan yang tidak perlu. Kami punya motor baru yang lebih baik di segala aspek, handling di tikungan, suspensi WP dikembangkan lebih lanjut, kami punya mesin baru. Kami yakin kami memiliki paket yang bagus. Tapi itu hanya akan terlihat bagus jika dilihat dari persaingannya.”

Ban standar Pirelli yang menggantikan ban Dunlop setelah 12 tahun, masih menjadi faktor ketidakpastian. Motor mana yang lebih cocok dengan ban asal Italia itu? “Tidak ada yang mengetahui hal itu sekarang. Itu sebabnya nuansa pertama dengan motor baru dan merek ban baru akan menyenangkan. Moto2 juga akan seru karena kini kami membekali 6 motor Moto2 dari Red Bull KTM Ajo, Liqui Moly Husqvarna dan Aspar dengan suspensi WP untuk pertama kalinya sejak 2019. Jadi ada beberapa hal seru yang akan hadir di dua kelas kecil tersebut,” pungkas Pit Beirer.