RiderTua.com – Fabio Quartararo bisa mengambil jalan yang sama seperti Marc Marquez pada tahun 2025. Yamaha kehabisan waktu untuk meyakinkan Fabio Quartararo. Kesabaran pembalap Prancis itu sudah habis dan pihak Jepang akan segera kehilangan pembalap yang merupakan rider andalan mereka hingga saat ini dan yang memberi mereka gelar juara dunia, yang pertama sejak prestasi Jorge Lorenzo pada tahun 2015. Situasi telah berubah secara radikal di dalam garasi: M1 tidak lagi kompetitif, dan pembalap Prancis itu memberikan ultimatum sebelum menjalankan rencananya ala Marc Marquez.
Fabio Quartararo Bisa Ikuti Jejak Marc Marquez pada 2025
Perpanjangan dua tahun yang ditandatangani Fabio Quartararo pada tahun 2022 hingga tahun 2024, mencapai puncak penderitaannya pada tahun 2023 yang lalu. Musim yang sangat sulit, yang pertama di mana Yamaha tidak pernah memenangkan balapan sejak tahun 2003. Pasar pembalap akan bergerak cepat, dan itu sudah lebih dari jelas. Dan buktinya, musim 2024 bahkan belum dimulai dan Quartararo sudah memberikan banyak tekanan kepada Yamaha untuk meyakinkan pebalapnya mengenai proyeknya. “Tentu saja sebagai pembalap, Yamaha memberi saya kesempatan untuk berada di MotoGP,” kata Quartararo kepada media Autosport, merujuk pada posisinya di tim satelit Petronas dulu.
Namun Quartararo tidak takut untuk hengkang,” Tentu saja, jika saya merasa tidak memiliki proyek yang unggul dan saya harus pergi, tentu saja saya harus mengambil langkah itu. Tapi saya melihat Yamaha berusaha keras dan saya ingin sekali berada di puncak klasemen bersama mereka lagi.”
Jika dirasa belum cukup, Quartararo akan mengambil keputusan hengkang, dan sudah mempertimbangkan opsi lain di masa depan. Pilihan yang sudah diambil oleh pembalap lain seperti Marc Marquez atau, tanpa melangkah lebih jauh, mantan rekan setimnya, Franco Morbidelli. Keduanya punya tujuan yang sama: Ducati. Dan Quartararo mengincar mereka.
“Tentu sangat menarik bagi saya untuk melihat apa yang akan terjadi tahun depan dengan Marc,” lanjut Fabio, yang juga ingin melihat bagaimana dengan Franco: “Terutama dengan rekan saya, Morbidelli.” Dan itulah sebabnya dia mengungkapkan bahwa.. “Saya tertarik melihat apa yang akan dia lakukan dengan pabrikan Ducati dan seberapa cepat dia bisa beradaptasi, karena dia menghabiskan tahun yang sama dengan saya di Yamaha.”
Yamaha ketar-ketir jika nasibnya seperti Honda ditinggal Quartararo, pembalap juaranya.. meskipun performa Yamaha tidak seburuk Honda.. namun kedua pabrikan jepang ini 11-12 alias mirip..
