RiderTua.com – Jorge Martin yang sering tampil impresif dengan memberikan banyak tekanan kepada juara bertahan Pecco Bagnaia di sepertiga akhir musim dan berulang kali memperkecil keunggulan poin dari pembalap Lenovo Ducati itu, duduk di depan para jurnalis sekitar 40 menit usai balapan dengan hanya bisa tertegun dan terlihat sangat kecewa. Kemarahannya tertuju pada satu benda bundar berwarna hitam. Namun pembalap harus berhati-hati berkomentar tentang Ban. Karena menurut kontrak, para pembalap MotoGP tidak boleh ‘mengkritik’ pemasok ban Michelin.
Martin kini tertinggal 21 poin dari pemimpin klasemen Francesco Bagnaia sebelum final musim di Valencia. di mana dalam skenario terbaik, 25 dan 12 poin bisa diraih untuk dua kemenangan balapan. Artinya, jika Pecco memenangkan sprint dan Jorge Martin tidak naik podium maka pembalap Italia itu akan kembali menjadi juara dunia sebelum balapan hari Minggu.
Jorge Martin mencapai garis finis di Lusail kalah 14,819 detik dari pemenang Fabio Di Giannantonio dan terdengar mengucapkan beberapa kata makian dalam bahasa Spanyol sebelum menjawab pertanyaan wartawan.
Apa yang telah terjadi? Namun karena pembalap MotoGP tidak boleh mengkritik ban standar Michelin sesuai kontrak, Jorge Martin menghindari kritikan langsung.
“Kita melihat startnya ketika ban belakangku mengalami spin parah, ban ini sekeras batu. Dari luar, terlihat sepertinya saya lupa cara membalap dalam semalam. Tapi biasanya kita hanya mengalami spin seperti itu ketika permukaan aspalnya kotor dan ban sudah menyelesaikan 30 lap, tapi bukan itu masalahnya, kami masih berada di posisi start. Dan bannya benar-benar baru. Sekarang kita bisa menebak apa yang terjadi,” keluh Martin sangat kesal.
Pembalap asal Madrid Spanyol itu melanjutkan, “Saya berusaha mati-matian untuk sedikit mengatasi situasi ini, namun saya hampir terjatuh di setiap tikungan. Sangat disayangkan bahwa kejuaraan ditentukan dengan cara ini, setelah musim yang luar biasa di mana saya bekerja sangat keras. Saya merasa mereka mencuri gelar itu dariku. Sebelum balapan hari Minggu ini saya yakin bisa menjadi juara dunia. Namun sekarang pekerjaan ini menjadi sangat sulit.”
“Pokoknya sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Tidak ada yang terjadi pada lap pemanasan, tetapi saya adalah satu-satunya pembalap di seluruh grid di ketiga kelas yang mengalami hal ini. Jadi pasti ada yang salah dengan bannya. Bagaimanapun, setelah beberapa lap saya menyadari bahwa mustahil untuk melaju secepat kemarin (hari Sabtu). Saya tidak bisa melampaui kecepatan pada hari Sabtu, hari ini saya lebih lambat 1,3 hingga 1,5 detik dari pemimpinnya,” ungkap rekan setim Johann Zarco itu.
Entah Michelin ceroboh dalam kontrol kualitas, atau mereka terkena ban dari alokasi yang tidak memiliki kompon yang dijanjikan atau terlalu sering dipanaskan dan oleh karena itu berubah sekeras batu.
“Michelin tentu tidak ingin menentukan Gelar Dunia dengan sengaja, seperti yang terjadi hari ini. Setidaknya itu yang saya perkirakan. Tapi mereka harus menjadi lebih baik, kami tidak ingin mengalami hal seperti itu,” pungkas Jorge Martin geram.
RiderTua.com - Balapan pembuka musim di Qatar berjalan luar biasa bagi Pecco Bagnaia. Sang juara bertahan itu sukses memenangkan Grand…
RiderTua.com - Valentino Rossi mengungkap kemarahan muridnya Pecco Bagnaia di GP Spanyol. Meskipun rider pabrikan Ducati itu merayakan kemenangan pada…
RiderTua.com - Selaku bos balap Ducati Corse, keputusan mengenai line-up pembalap tim pabrikan berada di tangan Gigi Dall’Igna. Namun Neil…
RiderTua.com - Suasana di garaasi tim Gresini bagus, tapi kedua bersaudara itu tetap harus saling bersaing dan mengalahkan.. Meskipun Marc…
RiderTua.com - Logo baru MotoGP akan berubah mulai tahun 2025 meskipun dikatakan tidak akan menyenangkan semua orang, ada apa?.. Yang…
RiderTua.com - Alex Rins mengaku banyak pekerjaan yang harus dikerjakan di Yamaha.. Namun dia berkomitmen untuk tetap bertahan di masa…
Leave a Comment