Home MotoGP Aleix Espargaro : Seperti di India, Honda Bisa Kuat di Motegi, Aprilia?

    Aleix Espargaro : Seperti di India, Honda Bisa Kuat di Motegi, Aprilia?

    Aleix Espargaro - Stop
    Aleix Espargaro - Stop

    RiderTua.com – Seperti tahun lalu, performa Aleix Espargaro dan Aprilia RS-GP anjlok di balapan luar Eropa. Meskipun Sirkuit Buddh India adalah hal baru bagi semua pembalap, Aprilia seperti mengalami deja vu akhir pekan lalu karena pada awal tur Asia segalanya tidak berjalan seperti yang diharapkan bagi pabrikan asal Noale itu.

    Dari India, pembalap berusia 34 tahun itu datang ke Jepang tanpa poin setelah crash dalam sprint dan gagal finis karena masalah teknis pada race hari Minggu. Sekarang dia tertinggal 32 poin dari peringkat 4 Brad Binder (KTM) dalam klasemen.

    Aleix tidak percaya bahwa suhu yang relatif lebih dingin di Mobility Resort Motegi (panas menurut standar Motegi) akan menyelesaikan semua masalah Aprilia. “Kami mengalami kesulitan dalam balapan yang sangat panas dan kami juga memiliki masalah dengan cuaca panas, hal seperti itu sudah terjadi selama 4 atau 5 musim. Dari segi suhu lintasan, akan lebih baik di sini. Namun secara umum ini bukan lintasan terbaik kami,” jelas rider asal Spanyol itu.

    Faktanya, Aprilia belum pernah finis lebih tinggi dari posisi 7 di Motegi (dengan Alvaro Bautista pada 2016, Aleix Espargaro pada 2017, dan Maverick Vinales pada 2022).

    Aleix Espargaro : Seperti di India, Honda Bisa Kuat di Motegi, Bagaimana dengan Aprilia?

    Rekan semereknya Maverick Vinales dan Raul Fernandez (RNF) menantikan GP Jepang dengan penuh percaya diri. “Oke, kalau begitu kita harus tetap berpegang pada mereka. Saya tidak positif atau pesimis karena saya tidak pernah pesimis kecuali di Austria. Tapi jika kita melihat layoutnya (Motegi), lebih banyak Austria ketimbang Argentina, jika mereka mengerti maksud saya,” ujar Aleix Espargaro sambil tersenyum.

    Aleix Espargaro Francesco Pecco Bagnaia
    Aleix Espargaro Francesco Pecco Bagnaia

    Kakak Pol Espargaro (GasGas Tech3) itu menambahkan, “Tentu saja bagus mempunyai sikap mental yang positif. Itu satu hal, tapi kita juga harus realistis. Ini adalah trek stop-and-go dan kami keempat pembalap Aprilia kesulitan untuk memperlambat motor, itu sudah pasti dan kami tidak melakukannya. Saya tidak memiliki torsi terbaik di lintasan. Jadi jelas ini tidak akan mudah.”

    Bagaimanapun, Aprilia harus selangkah lebih maju dalam menyiapkan RS-GP untuk trek-trek tersebut dibandingkan tahun lalu. “Tahun lalu kami start dengan set-up dasar di sini, setelah membalap di Aragon dan kehilangan banyak waktu. Tahun ini kami akan start dengan set-up yang kami coba ciptakan sebagai semacam ‘set-up stop-and-go’. Keseimbangan dan distribusi bobotnya sedikit berbeda, semoga membantu kami di awal,” ungkap pemenang MotoGP tiga kali itu.

    Aleix Espargaro juga merujuk pada pengalamannya akhir pekan lalu. “Di Buddh, di trek yang banyak stop and go, saya sangat kompetitif dalam balapan. Saya sangat bangga dengan langkah yang kami ambil. Keadaan di Austria juga tidak terlalu buruk. Ini belum fantastis, tapi lebih baik,” tegasnya.

    Sementara RS-GP kesulitan dengan trek stop-and-go, Honda menunjukkan performa yang sangat kuat di India dengan posisi ke-3 yang diraih Marc Marquez dalam sprint dan Joan Mir yang finis di posisi ke-5 di balapan hari Minggu.

    Menurut Aleix, apa yang bisa dilakukan pabrikan Jepang di balapan kandangnya? “Honda adalah motor yang dari luar permasalahannya adalah kurangnya grip. Di trek stop-and-go di mana kita tidak memberikan banyak tekanan pada ban belakang dalam waktu lama, ban tersebut mungkin kuat. Marc adalah salah satu pembalap terbaik, jika bukan yang terbaik dalam hal pengereman. Saya yakin mereka bisa menjadi kuat. Balapan kandang selalu menjadi motivasi yang baik,” pungkas Papa Max dan Mia itu.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini