RiderTua.com – Luca Marini masih memburu kemenangan pertamanya bersama Ducati. Pembalap VR46 itu juga berbicara tentang hubungannya dengan Valentino Rossi dan Ducati Desmosedici. ‘Maro’ masih belum meraih kemenangan pertamanya di kelas MotoGP, namun dia sudah mengumpulkan 125 poin yang membuatnya layak menempati posisi ketujuh klasemen. Dengan Ducati di tangannya dan kontrak yang diperpanjang hingga tahun depan dengan tim VR46. Ini adalah kesempatan yang tepat untuk dimanfaatkan untuk menunjukkan seluruh bakatnya dan menjaga nama Akademi.
Luca Marini Memburu Kemenangan Pertamanya
Menjadi saudara dari Valentino Rossi punya pro dan kontra. Pada musim 2020 di Moto2 dia mendapatkan akses ke MotoGP dengan tiga kemenangan dan tiga podium yang menempatkannya di posisi runner-up, di belakang juara saat itu Enea Bastianini. Menjadi saudara laki-laki dari juara dunia sembilan kali itu mungkin membantunya masuk ke MotoGP, namun dalam banyak kesempatan dia menunjukkan bahwa dia memiliki apa yang diperlukan untuk bersinar dari dirinya sendiri.
Pembalap muda asal Tavullia, dalam sebuah wawancara dengan media Italia, berbicara tentang hubungannya dengan Valentino Rossi dan apa yang telah dilakukannya dalam sejarah balap motor. “Dia sangat terkenal, terlebih lagi di Italia. Saya bertemu orang-orang dari seluruh dunia dan hal yang menarik adalah ‘Vale’ menginspirasi semangat mereka yang melampaui olahraga motor. Dia menghubungkan era ‘nenek dan anak-anaknya’…” Artinya disukai dari berbagai golongan usia..
Karir Luca Marini di dunia balap motor mungkin dipengaruhi oleh popularitas sang kakak, meski hal itu tidak mempengaruhi pilihan kariernya. “Saat saya masih kecil saya tidak tahu seberapa besar ketenaran kakak saya. Bagi saya dia hanya ada di sana dan normal. Kadang-kadang saya melihatnya di televisi, tetapi saya tidak mengerti apa yang diwakilinya. Ketika saya mulai mengendarai sepeda motor, saya hanya didorong oleh motivasi terdalam saya, sesuatu di dalam diri saya. Nikmatnya mengendarai sepeda motor, sensasi kecepatan. Dan karena saya pandai dalam hal itu, saya pikir mungkin saya bisa mencari nafkah dengan melakukan hal itu. Ayahkulah yang membantuku memulainya,” kata pembalap Mooney VR46 Racing Team itu.
Dia kini mengincar kemenangan pertama bersama Ducati.. Di tahun ketiganya di MotoGP, Luca Marini bisa mengandalkan motor yang sangat kompetitif seperti Ducati Desmosedici GP22. Rekan setimnya, Marco Bezzecchi, sedang bersaing memperebutkan gelar dunia, membuktikan potensi prototipe Ducati, luar biasa dalam hal power, aerodinamis, dan pengereman. Perpaduan yang tepat untuk mencoba meraih kemenangan pertama di seri teratas MotoGP. “Tetapi mesin itu penting. Jika berjalan dengan baik, kita dapat bekerja lebih banyak pada aerodinamis dan itulah yang memberi kita keseimbangan yang baik. Kami mungkin bukan yang terbaik dalam top speed (KTM yang tercepat), tapi akselerasi kami saat menikung sangat bagus. Ini telah menjadi salah satu kekuatan kami,” pungkasnya..
