GP India : Visa Belum Turun, Kru Tim Ketinggalan Pesawat

MotoGP India

RiderTua.com – Sejak awal sudah jelas bahwa GP India di Sirkuit Internasional Buddh akan menjadi tantangan besar bagi promotor Kejuaraan Dunia Dorna, asosiasi tim IRTA dan tim-tim yang terlibat. Birokrasi, pembatasan bea cukai, hambatan dari otoritas pajak, penipuan di hotel dan layanan antar-jemput, keterlambatan rekonstruksi tikungan berbahaya dan banyak masalah lainnya, membuat tim dan pembalap percaya bahwa kemungkinan besar event balap motor paling bergengsi sejagad tersebut akan dibatalkan pada menit terakhir.

“Mungkin kami tetap pergi ke sana, kemudian Grand Prix akan dibatalkan pada menit-menit terakhir,” dugaan ‘orang dalam’ saat di GP Misano akhir pekan lalu.

GP India : Visa Belum Turun, Kru Tim Ketinggalan Pesawat

Para petinggi Dorna sudah diperingatkan oleh bos Formula 1 Stefano Domenicali. Karena seperti diketahui, Formula 1 menggelar event balap di Sirkuit Internasional Buddh mulai 2011 hingga 2013 dan tidak pernah kembali di tanah Hindustan karena masalah pajak dan bea cukai. Mantan promotor Kejuaraan Dunia Superbike Italia, Flammini telah menandatangani kontrak dengan India tetapi tidak pernah tampil di sana karena beberapa masalah negara itu.

Buddh Circuit MotoGP India
Buddh Circuit MotoGP India

Selama berhari-hari tim mengeluhkan tentang keterlambatan atau tidak dikeluarkannya visa untuk India. Jelas maskapai penerbangan tidak akan mengizinkan penumpang mana pun tanpa visa untuk naik pesawat. Sabtu pagi (16/9/23), korban pertama yang melapor adalah pemilik tim Red Bull KTM Aki Ajo. “Kami masih menunggu beberapa visa untuk India. Oleh karena itu, beberapa kru tim tidak dapat berangkat dengan penerbangan yang telah mereka pesan sebelumnya,” keluh bos tim asal Finlandia itu.

Pemilik tim Liqui Moly-Husqvarna.Moto3 Peter Ottl pun menambahkan, “Ini akan menarik. Penerbanganku ke New Delhi sebenarnya berangkat hari ini jam 16:50, tapi saya belum menerima visa. Ini akan menarik.”

Jens Hainbach (Wakil Presiden Road Racing di Pierer Mobility AG dengan merek KTM, GASGAS dan Husqvarna) mengatakan, “Belum ada dari kami yang sudah mengantongi visa elektronik. Sepanjang hari besok, total ada 50 orang yang dijadwalkan terbang dari berbagai lokasi di Eropa. Kami diberitahu bahwa visa harus dikirim 24 jam sebelum keberangkatan. Tim teknis kami untuk Track Support Moto3 harus terbang hari ini tapi belum memiliki visa apa pun.”

Mengenai situasi genting ini, petinggi Dorna menegaskan, “Agen visa di India bak sebuah bencana. Sekarang kami harus mengeluarkan semua visa satu per satu dengan tangan,” kata seorang petinggi yang tidak mau disebutkan namanya.

Sebagai informasi, total ada sekitar 2.000 izin masuk untuk Grand Prix IndianOil di Sirkuit Internasional Buddh di Greater Noida dekat New Delhi.

Karena India, dengan populasi sekitar 1,4 miliar jiwa merupakan salah satu pasar berkembang dan pasar masa depan bagi semua produsen sepeda motor, venue balap baru ini disambut baik oleh semua pabrikan. Dorna sendiri telah menandatangani kontrak 5 tahun dengan otoritas yang bertanggung jawab dan promotor lokal dengan opsi 5 tahun berikutnya.

Bagi tim dan reporter, perjalanan ke New Delhi bak sebuah perjalanan petualangan. Bukan hanya khawatir karena makanan yang terkontaminasi tapi juga isu kesehatan lainnya yang sedang menimpa negeri Bollywood itu.

“Bagi Pierer Mobility, satu Grand Prix di India lebih penting ketimbang 4 Grand Prix di Spanyol dan 2 di Italia. Kami juga ingin melihat lebih banyak event balap di Amerika Selatan,” jelas anggota dewan Pierer Hubert Trunkenpolz dalam wawancara dengan media Jerman pada November 2022.

Setelah akhir pekan ini, mungkin Dorna, tim, dan pabrikan akan mempertimbangkan kembali apakah event MotoGP akan kembali ke trek ini dengan infrastruktur yang lebih memadai pada tahun 2024?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *