RiderTua.com – Setidaknya di awal balapan, Pecco Bagnaia menempatkan Jorge Martin di bawah tekanan di GP San Marino. Namun, di dua pertiga balapan sepanjang 27 lap tersebut, pembalap pabrikan Ducati itu kesulitan saat harus melepaskan Marco Bezzecchi sekaligus harus mewaspadai Dani Pedrosa. Karena cedera kaki, ibarat Pecco hanya membalap dengan fokus pada fungsi tangan ( kaki sebenarnya juga punya peran dalam mengarahkan, mengoperasikan tuas dan menyeimbangkan motor). Namun pembalap harus punya cara agar tetap bisa melaju dengan cepat meskipun salah satu anggota tubuhnya bermasalah, dalam hal ini Pecco punya pelatih di VR46, siapa dia?.
Pembalap asal Turin-Italia itu menjelaskan, “Saya mencobanya, saya mencoba segalanya hari ini. Saya tahu sangat penting untuk berada di depan dan saya mencoba menyalip Jorge di satu atau dua tempat. Namun performanya jelas lebih baik. Saya kesulitan dan hanya mengejar di tikungan cepat Curvone. Saya berusaha sedekat mungkin untuk mendapatkan peluang. Namun setelah 15 lap di mana saya hanya membalap dengan tangan, saya kesulitan. Tekanan udara di ban depan juga terlalu tinggi dengan regulasi baru, jadi tidak mungkin.”
Pada akhirnya, prioritas Francesco Bagnaia adalah mempertahankan posisi ketiga melawan pembalap wildcard yang sensasional Dani Pedrosa. “Terlalu penting bagi saya untuk mendapatkan podium hari ini. Menjadi kompetitif setelah crash di Barcelona bukanlah suatu hal yang mudah. Dani benar-benar gas pol. Ketika saya melihat, dengan 6 lap tersisa, dia hanya tertinggal 0,2 detik, saya berkata pada diri sendiri, ‘no, sial!’,” ujar rider berusia 26 tahun itu.
Juara Dunia MotoGP 2022 itu melanjutkan, “Saya melahap dua atau tiga lap dengan waktu tertinggi 1:32, saya mengalami banyak kesulitan. Tapi kemudian saya mencoba untuk menekan lagi dan berpikir untuk menjadi yang terdepan di beberapa lap terakhir, dan saya berhasil mencatat waktu terendah 1:32 lagi.”
Pada akhirnya, Pecco Bagnaia meraih podium di depan penggemar di negaranya sendiri. Seberapa besar dia telah memaksakan diri hingga batasnya, seminggu setelah crash mengerikan di Barcelona menjadi jelas saat berada di Parc Ferme. Pembalap murid Valentino Rossi itu terlihat menahan sakit sehingga tidak langsung turun dari motornya. Bahkan dia harus dibantu seorang kru saat turun dari motor. Mula-mula beberapa saat dia bersandar pada Ducati kuningnya sebelum dia tertatih-tatih menghampiri timnya dan kemudian membungkuk lagi di depan penghalang.
“Saya sangat kesakitan. Karena biasanya saya sering menggunakan kaki saat membalap, saya biasanya tidak mengalami masalah dengan lengan saya. Tapi akhir pekan ini mustahil membalap dengan kakiku. Jadi saya harus melakukan sesuatu yang berbeda dan saya berada di akhir beberapa perubahan arah dan dalam fase pengereman. Di parc ferme, pertama saya harus bersantai sejenak dan sedikit menikmati momen itu,” ungkap rekan setim Enea Bastianini itu.
“Saya tidak pernah berpikir untuk menyerah. Saya punya lebih banyak masalah saat saya berada di Mahindra atau di Tim Italia, di tahun-tahun pertama saya di Moto3. Itu lebih sulit, saya hampir menyerah dibandingkan hari ini,” ujar Pecco tidak bisa menahan senyum.
“Saya tahu apa yang diharapkan dalam balapan. Saya banyak bekerja dengan pelatih dan tim dan juga fisioterapis. Saya harus siap atau sedikit siap untuk balapan. Saya harus berterima kasih kepada Carlo Casabianca yaitu pelatih di VR46. Karena bisa membalap hanya dengan tangan sepanjang akhir pekan adalah hal yang luar biasa. Dia pasti sangat senang dengan hasil yang diraihnya dalam latihan bersama kami. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang bekerja dengan saya. Menurutku kami melakukan sesuatu yang luar biasa minggu ini.”
Pecco Bagnaia juga mengapresiasi performa Jorge Martin, yang memperkecil keunggulan menjadi 36 poin di klasemen dengan akhir pekan yang sempurna. “Kecepatan tahun ini luar biasa. Jorge melakukan pekerjaannya dengan baik sepanjang akhir pekan. Itu sangat sulit bagi saya. Mungkin jika saya berada dalam kondisi yang lebih baik, ceritanya akan berbeda. Mungkin balapannya akan lebih kompetitif, namun tetap saja akan sangat sulit,” pungkas murid VR46 Academy itu.
RiderTua.com - Jika kita sebut nama salah satu sirkuit pasti kita akan mengingat kejadian atau aksi dari pembalap yang tak…
RiderTua.com - Tempat Jack Miller di tim Red Bull KTM sedang berada di ujung tanduk. Karena, rookie sensasional Pedro Acosta…
RiderTua.com - Marc Marquez meraih podium perdana (finis ke-2) di balapan utama untuk Ducati di GP Jerez. Sebenarnya kemenangan ada dalam…
RiderTua.com - Wuling sudah tidak bisa diragukan lagi jika berbicara soal penjualan mobil listriknya. Sebab dalam beberapa bulan terakhir, mereka…
RiderTua.com - Tesla mampu menjadi merek mobil listrik terlaris di dunia sepanjang kuartal pertama tahun ini. Walau mereka hadir di…
RiderTua.com - Toyota masih memiliki sedikit model BEV yang dijual di Indonesia, dengan bZ4X sebagai model yang dijualnya sejauh ini.…
Leave a Comment