RiderTua.com – Fabio Quartararo sedang menjalani musim MotoGP terberatnya bersama Yamaha. Dengan hanya satu podium dalam sepuluh balapan, posisi ketiga di GP Austin, pembalap asal Nice ini benar-benar tenggelam, disebabkan oleh M1 yang belum bisa menyamai para pesaingnya dan berada di urutan ke-11 secara keseluruhan dalam kejuaraan. Pemimpin klasemen Francesco Bagnaia menjauh dengan 178 poin darinya dan perebutan gelar juara dunia harus ditunda hingga tahun depan. Meskipun Fabio Quartararo kecewa dengan minimnya evolusi pada Yamaha M1 2023. Dia tetap berusaha percaya dengan timnya, Tes MotoGP Misano tahun ini akan menjadi titik sentral ke depannya.
Setelah banyaknya janji yang diberikan Yamaha pada tahun 2022, evolusi motor Yamaha M1 masih mengalami kemunduran. Teknisi Jepang sedang menunggu untuk menguji mesin baru yang dirancang oleh Luca Marmorini, tes Misano pada bulan September akan menjadi penentu masa depan. Namun tekanan mental Fabio Quartararo sebagai juara dunia 2021 dan runner-up 2022, tidaklah mudah. “Kita berubah dari juara menjadi kesulitan untuk 10 Besar, itu sangat sulit bagi saya. Itu sebabnya saya ingin melakukan pendekatan pada paruh kedua musim ini dengan sedikit berbeda.”
Setahun yang lalu, Quartararo menerima perpanjangan kontrak yang ditawarkan Yamaha untuk dua musim berikutnya, sebuah kesepakatan di mana Quartararo menuntut sejumlah jaminan teknis dari Jepang. Fabio tahu bahwa secara teknis meningkatkan performa motornya cukup sulit, tetapi hal ini tidak menyurutkan semangatnya untuk memberikan tekanan dan bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan dari pabrikan Eropa. “Ketika saya memperbarui kontrak, saya berada dalam situasi di mana saya baru saja menjadi juara dunia dan saya meminta banyak jaminan. Hal ini tidak terjadi pada tahun ini. Sekarang kami banyak bekerja, Yamaha sedang bekerja, kami memberikan banyak tekanan pada para insinyur agar memiliki motor yang bisa bersaing tahun depan. Jika apakah kita akan memilikinya? Kami tidak tahu.”
Proyek MotoGP Yamaha untuk tahun 2024 sedang berjalan. Perusahaan Jepang itu membuka diri terhadap mentalitas dan pencapaian rivalnya dari Eropa, dan merekrut insinyur baru, seperti contohnya divisi mesin. Tujuannya adalah untuk kembali ke kejayaan masa lalu, ketika mereka memainkan peran utama di Kejuaraan Dunia MotoGP. Tes Misano akan menjadi penentu masa depan mereka… “Perbuatan lebih baik daripada kata-kata. Saya akan melakukannya di tes Misano, dari sana kita bisa bicara, tapi melakukannya sebelum menguji prototipe 2024 hanya sekedar bicara saja.”
Fabio Quartararo tetap percaya pada Yamaha, meski dia mengharapkan perubahan nyata dalam jangka pendek musim ini. Mulai tahun depan, rekan setimnya pasti akan berubah, yang bisa membantu dalam pengembangan dan bertindak sebagai stimulus pribadi. “Alex Rins adalah pembalap yang sangat kuat, sangat cepat, dia satu-satunya pembalap tahun ini yang memenangkan balapan di luar Ducati. Saya sudah banyak mengenalnya, saya pikir sebagai pembalap kami akan mendorong diri kami hingga batasnya dan dapat mengambil banyak informasi,” katanya…
