RiderTua.com – Sebenarnya Honda CR-V generasi keenam sudah hadir cukup lama di kawasan Asia Tenggara. Mobil medium SUV ini pertama kali dihadirkan di Thailand bulan Maret lalu, sebelum Indonesia mendapatkannya bulan ini. Baru saja Honda CR-V anyar ini menjalani tes tabrak dari ASEAN NCAP. Hasilnya cukup mengesankan, dengan rating lima bintang untuk total perolehan yang didapatnya.
Honda CR-V Mendapat Rating 5 Bintang Dari ANCAP
Melihat dari ubahan pada CR-V, jelas mengapa model ini dibanderol lebih mahal dari model generasi sebelumnya. Tidak sampai disitu, Honda juga membawa varian ramah lingkungan untuk pertama kalinya di Indonesia, meski itu tidak berlaku untuk Thailand karena sudah ada sejumlah model hibridanya. Walau demikian, setidaknya sudah ada dua negara di kawasan ini yang mendapatkan All New CR-V.
Tapi sebagai mobil baru, jelas CR-V harus tetap menjalani tes tabrak untuk melihat seberapa amannya mobil ini. Kali ini pengujiannya dilakukan oleh ASEAN NCAP (ANCAP), dengan pengujian yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, All New CR-V mendapatkan hasil yang cukup mengesankan, dengan rating lima bintang dan skor 87,16 poin.

Fitur Canggih
Lebih detailnya, CR-V mendapat skor untuk perlindungan penumpang orang dewasa sebesar 39,31 poin, penumpang anak-anak 17,97 poin, fitur keselamatan 18,57 poin, dan perlindungan pemotor 11,32 poin. Hasil yang cukup bagus, terlebih untuk mobil generasi terbaru yang membawa lebih banyak fitur jika dibandingkan dengan model lawasnya. Terlebih All New CR-V mengusung berbagai macam fitur keselamatan yang canggih.
Kalau dilihat, CR-V yang diuji ini merupakan varian dengan fitur keselamatan cukup lengkap. Dari airbag 8 buah, rem ABS, seatbelt reminder, auto high beam, lane keep assist, forward collision warning, sampai auto emergency braking tersedia untuk model tersebut. Walau dibanderol dengan harga cukup mahal, fiturnya sudah cukup memadai untuk SUV medium seperti CR-V.
Sementara CR-V yang dijual di Indonesia sebenarnya didatangkan dari Thailand. Alasannya yaitu agar mereka bisa fokus untuk memproduksi model yang lebih laris.